Selama pandemi ini, mungkin anak jarang beraktivitas fisik. Padahal, Ibu tahu kegiatan tersebut diperlukan anak untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Apalagi Hari Olahraga Nasional sudah di depan mata. Untuk menyambutnya, Ibu bisa mengajak anak melakukan senam aerobik. Dari jenis senam ini, manfaat olahraga bagi anak-anak bisa didapatkan. Sebelum itu, kenali dulu yuk, sejumlah fakta dari olahraga aerobik Ibu bisa melakukannya dengan baik bersama anak di rumah.

Apa Itu Aerobik?

Menurut Stanford Children Health Hospital, Amerika Serikat, aerobik adalah latihan gerakan yang dapat memicu aliran darah terpompa lebih cepat ke seluruh organ tubuh. Aktivitas ini akan membuat jantung berdetak lebih kencang dan membuat paru-paru menghirup oksigen lebih banyak. Itu sebabnya, orang akan bernapas lebih cepat saat melakukan aerobik.

Tentunya, ada batasan waktu untuk melakukan olahraga anak satu ini. Departemen Kesehatan AS menyarankan aerobik dilakukan oleh anak sekitar 60 menit dan pastikan anak melakukan aerobik minimal tiga kali dalam seminggu. Hal ini dilakukan supaya mendapatkan manfaat olahraga bagi anak-anak. Nah, Ibu bisa melakukannya bersama anak di rumah. Bisa dilakukan setiap pagi sebelum sekolah online atau pada sore hari saat anak mulai merasa bosan.

Manfaat Aerobik Bagi Anak

Bagaimana Bu, sudah paham soal aktivitas kesehatan yang satu ini, kan? Sekarang saatnya Ibu mengetahui manfaat dari olahraga aerobik. Berikut ini beberapa manfaat olahraga bagi anak-anak bila aerobik dilakukan dengan baik, benar, terukur, dan teratur.

  1. Membakar Kalori & Meningkatkan Metabolisme

    Obesitas menjadi perhatian utama Ibu ketika anak jarang berkegiatan fisik. Biasanya, obesitas terjadi saat energi yang keluar lebih sedikit dari energi yang masuk. Nah, aerobik bisa menjadi jawaban Ibu untuk membakar kalori ataupun lemak berlebih dalam tubuh anak sekaligus meningkatkan metabolisme tubuhnya.

    Senam aerobik membantu tubuh bergerak aktif meski gerakannya sederhana. Selain itu, aerobik juga sangat menyenangkan karena diiringi lagu yang bersemangat dan bisa dilakukan bersama seluruh anggota keluarga. Bahkan, anak bisa ikut berkompetisi dengan mengikuti senam aerobik, lho. Caranya, gabung MILO Activ Academydi sini, ikuti tahapan pelatihannya, dan tunjukkan prestasi olahraga anak dalam Kompetisi Kelas Activ sebagai pemilik poin terbanyak!

  2. Menjaga Paru-Paru dan Jantung Tetap Sehat

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, aerobik membuat otot-otot membutuhkan lebih banyak oksigen. Itu sebabnya, anak yang melakukan aerobik akan lebih cepat saat bernapas.

    Ibu mungkin berpikir anak ngos-ngosan karena lelah berolahraga. Padahal, ini merupakan tanda anak melakukan aerobik dengan tepat. Ketika anak bernapas lebih cepat, aktivitas ini membuat darah mengalir melewati paru-paru untuk mengambil oksigen. Jantung pun mempercepat gerakan pompa darah yang kaya oksigen ke seluruh otot dan organ tubuh. Secara tidak langsung, anak melakukan jenis olahraga kardiovaskular. Kalau dilakukan secara rutin, hal ini dapat memperkuat otot jantung dan paru-paru anak.

  3. Memperkuat Tulang dan Otot

    Manfaat olahraga bagi tubuh pastinya berhubungan dengan tulang dan otot. Menurut penelitian, orang yang melakukan aerobik secara rutin selama empat minggu mengalami peningkatan produksi protein otot rangka. Artinya, contoh aktivitas fisik seperti aerobik dapat menguatkan otot tubuh. Selain itu, dalam gerakan aerobik juga ada latihan menahan beban yang dapat melatih tulang menjadi lebih kuat.

  4. Melatih dan Mengembangkan Motorik Anak

    Bu, melatih motorik anak tak cuma diperlukan saat anak masih balita, tapi juga pada usia sekolah hingga remaja. Nah, salah satu cara untuk melatih motorik anak adalah melalui latihan gerakan, dan aerobik adalah salah satunya. Ini karena saat melakukan aerobik, anak akan mencontoh sejumlah gerakan dari instruktur atau video yang ditonton. Koordinasi bagian tubuh yang bergerak bersamaan, bergantian, maupun berlawanan inilah yang akan membantu meningkatkan kemampuan motorik anak.

  5. Menaikkan Mood Anak

    Terlalu lama di dalam rumah tentunya membuat anak bosan. Bahkan, berisiko membuat emosinya sulit terkontrol serta mood tidak menentu. Manfaat olahraga bagi anak-anak salah satunya juga berkaitan dengan kesehatan mentalnya, lho. Berdasarkan beberapa penelitian, sejumlah olahraga mampu mengurangi mood negatif dan meningkatkan mood positif. Hal ini mengurangi risiko anak mengalami stres ataupun masalah psikologi lainnya.

  6. Meningkatkan Kecerdasan Anak

    Sejumlah penelitian medis menemukan manfaat senam aerobik untuk kecerdasan anak, lho. Ibu mungkin bertanya-tanya, apa hubungannya gerakan fisik dan otak anak? Perlu Ibu tahu, rutin melakukan aerobik melatih proses berpikir anak. Kemampuan ini dilatih ketika anak mulai mengikuti gerakan demi gerakan dari senam aerobik. Saat itulah, anak belajar konsentrasi untuk menerima informasi baru sekaligus menerapkannya, sehingga bisa mengoptimalkan daya serap pelajaran di skeolah.

Baca Juga:  Alasan Olahraga Pagi Bisa Bantu Sang Juara Optimalkan Tumbuh Kembangnya

Ternyata banyak sekali ya, manfaat aerobik untuk anak. Mulai dari manfaat bagi fisik, mental, hingga kemampuan belajar. Supaya manfaat olahraga bagi anak-anak terasa dengan optimal, ajak anak melakukan pemanasan terlebih dulu sebelum melakukan senam aerobik, ya. Fungsi pemanasan sebelum olahraga salah satunya adalah agar tubuh tidak kaget saat memulai gerakannya.

Nah, setelah selesai, Ibu bisa mengisi kembali energi anak dengan MILO UHT. Kombinasi malt, susu, dan cokelat yang lezat dalam sekotak MILO UHT pasti disukai anak. Tak hanya itu, MILO UHT juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari. Yuk, ajak anak untuk lebih sehat dan berenergi!

Pada masa pandemi seperti saat ini, anak membutuhkan sejumlah nutrisi yang dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh. Tentunya, Ibu bisa mendapatkannya dari makanan dan minuman tertentu. Salah satu yang diperlukan adalah Vitamin B Complex. Kira-kira apa saja manfaat Vitamin B Complex untuk anak, ya?

Sebelum mencari tahu kegunaan Vitamin B Complex, ada baiknya Ibu memahami dulu beberapa hal soal jenis nutrisi tersebut. Perlu Ibu ketahui, Vitamin B Complex sebenarnya terdiri dari delapan jenis vitamin (B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12) yang berbeda. Semua fungsi Vitamin B Complex adalah mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi untuk tubuh.

Baca Juga : Manfaat Vitamin B Complex Untuk Anak Usia Sekolah

Beberapa keunikan lainnya dalam manfaat Vitamin B Complex :

1. Menjaga Metabolisme Tubuh agar Tak Mudah Terserang Penyakit

Manfaat Vitamin B Complex yang pertama adalah membantu tubuh untuk mengolah makanan dan minuman menjadi energi. Ketika energi tubuh terpenuhi, metabolismenya pun akan meningkat. Hal ini membuat anak tak mudah terserang penyakit walaupun aktif berkegiatan.

2. Memproduksi Sel Darah Merah yang Sehat

Peredaran darah yang lancar juga diperlukan anak untuk mempertahankan daya tahan tubuh. Melalui darah, seluruh nutrisi yang dikonsumsi dapat diedarkan ke organ-organ lainnya. Vitamin B2 atau riboflavin ini membantu produksi sel darah merah yang sehat.

Selain itu, riboflavin juga dapat membantu produksi energi dan memperlancar sistem pencernaan di tubuh anak. Vitamin B2 ini juga diperlukan untuk meleburkan lemak dan obat-obatan yang tengah dikonsumsi. Untuk mendapatkan Vitamin B2, Ibu bisa menyediakan daging merah ataupun jamur dalam menu harian anak.

3. Menghasilkan Energi

Energi sangat dibutuhkan anak dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Apalagi bagi anak yang sering melakukan kegiatan olahraga. Untuk itu, Ibu memerlukan sejumlah nutrisi yang dapat mendukung hal tersebut. Nah, kegunaan Vitamin B Complex lainnya adalah menghasilkan energi di dalam tubuh. Ketiga energi anak terpenuhi dengan baik, tubuhnya juga bekerja dengan optimal, termasuk sistem imunnya.

4. Membantu Mengatasi Stres agar Daya Tahan Tubuh Tidak Turun

Benarkah anak juga bisa stres? Jawabannya adalah iya, Bu. Banyak faktor yang bisa memicu stres pada anak, beberapa di antaranya adalah merasa terkekang karena tidak bisa keluar rumah, atau hanya melakukan kegiatan yang itu-itu saja. Tentunya, masalah ini sangat mungkin muncul selama pandemi saat ini. Padahal, salah satu cara menjaga sistem imun bekerja optimal adalah menghindari stres dan pemicunya. Untuk itu, Ibu harus memberikan perhatian lebih untuk anak. Salah satunya dengan memberikan Vitamin B Complex.

Mengapa harus Vitamin B Complex? Ini karena terdapat vitamin B6 atau pyridoxine yang dapat mendukung kesehatan dan perkembangan otak anak. Jenis vitamin ini juga berhubungan dengan bahan kimia dalam tubuh, seperti serotonin serta norepinephrine. Keduanya ini ternyata memiliki fungsi mengatur mood, fungsi tubuh normal, dan juga respon terhadap stres. Itu sebabnya, anak memerlukannya agar lebih tenang dan dapat mengontrol emosi. Ketika emosi dan stresnya teratasi dengan baik, imun tubuhnya pun akan lebih terjaga.

5. Mencegah Anemia

Salah satu masalah kesehatan yang dapat membuat imunitas tubuh anak menurun adalah anemia. Umumnya, anak yang memiliki problem tersebut akan mudah lelah dan terlihat lesu. Bahkan, jadi sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk itu, Ibu memerlukan sejumlah nutrisi seperti Vitamin B Complex untuk mencegah anemia pada anak kambuh.

Salah satu jenis vitamin B yang paling dikenal adalah vitamin B12 atau kobalamin. Manfaat Vitamin B Complex yang satu ini berhubungan dengan darah. Salah satunya adalah membantu agar produksi sel darah merah lancar sehingga kebutuhannya tercukupi. Tak cuma itu, nutrisi yang satu ini juga menjaga bentuk sel darah merah.

Bila anak mengonsumsi cukup Vitamin B Complex, tentunya akan terhindar dari masalah anemia. Ibu tak perlu khawatir anak beraktivitas fisik seharian. Untuk mendapatkannya, Ibu bisa memberikan ikan, kerang, susu, ataupun keju kepada anak setiap harinya.

Baca Juga:  Manfaat Vitamin B untuk Anak yang Perlu Ibu Tahu!

Ternyata, kegunaan Vitamin B Complex banyak sekali, ya. Mulai sekarang, Ibu harus memperhatikan kebutuhan anak terhadap vitamin ini. Terutama untuk menguatkan daya tahan tubuh dan membantu pertumbuhan anak. Jangan sampai terlewatkan!

Untuk mempermudah anak mendapatkan beragam manfaat Vitamin B, Ibu bisa memberikan MILO Activ-Go setiap hari. Minuman coklat ini diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari. Yuk, berikan anak minuman yang lezat dan kaya manfaat Vitamin B Complex, sekaligus membantu memenuhi kebutuhan energinya!

Susu biasanya menjadi pelengkap nutrisi anak ketika akan beraktivitas. Namun terkadang, anak tidak menyukai rasa susu putih. Lalu, bagaimana Ibu bisa melengkapi kebutuhan energi anak? Jangan panik, Ibu bisa memberikan susu coklat untuknya. Pastinya, sajian yang satu ini tidak bisa dihindari anak karena rasanya yang enak.

Selain itu, ada sejumlah manfaat susu coklat yang memang jarang diketahui orang. Padahal, manfaatnya tak kalah banyak lho, dengan nutrisi susu putih biasa.

Manfaat Susu Coklat untuk Anak

Ibu masih ragu memberikan anak susu coklat? Tak kenal maka tak sayang. Perlu Ibu ketahui sebenarnya sajian minuman ini mengandung semua elemen nutrisi yang ada di susu putih. Namun, ditambah beberapa kandungan lainnya. Misalnya, Lemak, Serat, Protein, Magnesium, Zat Besi, Vitamin C dan juga Potasium. Dalam jenis minuman ini, juga terdapat 32% Vitamin D serta 28% Kalsium.

Ibu tertarik memberikan susu jenis untuk anak? Berikut ini beberapa manfaat susu coklat yang perlu Ibu ketahui.

1. Mempercepat Proses Pemulihan Tubuh

Anak yang sudah bersekolah pastinya memiliki tenaga yang lebih dari orang usia yang lebih tua. Itu sebabnya, anak sering melakukan sejumlah aktivitas dalam satu hari. Bahkan, bisa seharian melakukan kegiatan fisik. Walaupun pada usia tersebut anak kuat melakukan banyak hal, tubuhnya tetap memerlukan waktu untuk pemulihan.

Saat itulah, anak harus beristirahat terlebih dulu. Salah satu caranya, meminum segelas susu coklat untuk memulihkan kembali energi yang tadi dikeluarkan tubuh. Jenis minuman ini bisa menyediakan Karbohidrat, Protein, sejumlah Vitamin, serta elektrolit yang membantu proses recovery tubuh. Ditambah rasanya yang lezat dan disukai anak.

2. Membangun Massa Otot

Ibu juga harus tahu kalau susu coklat sebenarnya dapat memberikan banyak energi ke dalam tubuh anak. Hal ini bisa membuatnya lebih lama berolahraga. Tentunya, aktivitas inilah yang dapat membuat massa otot terbentuk.

Namun, bukan cuma itu. Massa otot juga dapat terbentuk dari kandungan Protein yang terdapat dalam sajian berenergi ini. Dalam satu gelas minuman coklat ini, terdapat 8 gram Protein, lho.

3. Mencegah Obesitas

Ibu masih berpikir terlalu banyak konsumsi susu coklat dapat menyebabkan badan anak gendut alias obesitas? Tampaknya, Ibu harus membuang jauh-jauh pikiran tersebut. Ini karena yang terjadi adalah sebaliknya.

Tak seperti jus ataupun minuman bersoda, susu coklat tinggi protein dan juga mengandung lemak. Perpaduan keduanya membuat perut terasa kenyang lebih lama. Menurut penelitian, konsumsi menu dengan kombinasi kandungan tinggi protein, lemak, vitamin D yang cukup, serta kalori sedikit justru dapat mencegah terjadinya obesitas.

4. Memperkuat Tulang

Ibu tentunya memerlukan sajian tinggi kalsium dan vitamin D untuk anak. Terutama untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang serta gigi. Sayangnya, kedua nutrisi tersebut terkadang tak bisa dipenuhi hanya dengan konsumsi makanan saja. Ibu memerlukan susu untuk melengkapinya.

Sayangnya, tak semua anak menyukai susu putih. Tak usah panik, susu coklat juga memiliki kandungan yang sama, kok. Keunggulan lainnya adalah sajian ini rasanya enak dan disukai anak. Ibu juga bisa menyajikan susu coklat bersama sereal, roti, serta kacang-kacangan. Semakin yummy!

5. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, susu coklat mengandung banyak vitamin dan mineral. Termasuk di dalamnya adalah vitamin C. Tahukah Ibu kalau jenis vitamin tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh? Bahkan, bisa melindungi anak dari sejumlah infeksi dan penyakit.

Coklat juga mengandung kombinasi 130 kalori, 24 gram karbohidrat, dan juga 8 gram Mengonsumsi minuman coklat sebelum tidur bisa mengembalikan kekuatan dan energi tubuh. Itu sebabnya, tubuh anak akan merasa lebih segar keesokan paginya.

6. Mengontrol Tekanan Darah

Tak cuma sampai di situ, susu coklat juga berfungsi mengontrol tekanan darah di dalam tubuh anak. Dalam satu gelas susu tersebut, terdapat 10% potasium yang diperlukan anak setiap hari.

Nutrisi tersebut diperlukan untuk membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Dengan demikian, mengurangi risiko serangan jantung dan stroke dini pada anak.

7. Memperlancar Pencernaan

Masalah pencernaan sering muncul terhadap anak yang sudah bersekolah. Apalagi kalau anak memang tak menyukai makanan berserat, seperti sayuran dan buah-buahan. Nah, dengan susu coklat, Ibu tak perlu khawatir lagi.

Sajian minuman lezat ini mengandung sejumlah serat yang dapat meningkatkan proses pencernaan dan mengatur buang air besar. Susu jenis ini juga mengurangi masalah perut kembung, kram, dan sembelit.

Baca Juga:  Ciri Minuman Cokelat Bubuk Bergizi yang Baik untuk Anak

Bagaimana, Bu? Ternyata manfaat minum susu coklat banyak juga, kan. Sekarang, Ibu bisa segera memilih jenis minuman ini, seperti MILO Activ-Go.

Dalam segelas MILO Activ-Go terdapat kombinasi cokelat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO Activ-Go juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari.

Akhirnya, musim hujan pun sudah di depan mata. Biasanya, pada waktu tersebut, anak-anak rentan terkena batuk dan pilek. Apalagi bagi anak yang lebih sensitif terhadap suhu dingin. Ini saatnya Ibu beraksi untuk membuat makanan atau minuman yang bisa menghangatkan tubuh anak. Salah satunya dengan menggunakan bubuk coklat untuk minuman hangat.

Sebelum membuatnya, Ibu harus paham kalau minuman coklat tak hanya enak rasanya, lho. Ketahuilah kalau ada manfaat minuman coklat yang berguna untuk anak. Kira-kira apa, ya?

Coklat bubuk yang enak untuk dimakan dan diminum ternyata mengandung antioksidan yang disebut fenolik. Kandungan ini berguna untuk mengatasi stres serta mengontrol tekanan darah anak. Bahkan, kandungan polyphenol yang ada di bubuk kakao dapat menjaga kesehatan dan perkembangan otak anak.

Selain itu, mengonsumsi segelas minuman coklat juga membantu anak merasa lebih tenang, tidak marah-marah, mengurangi kekhawatiran, meredakan stres, serta mengembalikan mood. Tampaknya, ini bisa jadi senjata Ibu ketika anak mulai meluapkan emosi negatif.

Selain itu, minuman coklat juga bisa berguna menghangatkan tubuh ketika musim hujan tiba. Karena manfaatnya yang segudang untuk anak, ini saatnya Ibu siapkan minuman hangat selama cuaca kurang bersahabat.

Berikut ini beberapa tips saat membuat kreasi bubuk coklat untuk minuman.

1. Gunakan Wadah yang Menarik

Terkadang, anak menyukai sesuatu yang estetik secara visual. Agar resep minuman coklat Ibu langsung membuat anak tertarik, gunakan wadah yang terlihat cantik. Bisa juga mencari mug karakter kartun yang disukai anak. Pastinya, anak merasa minuman coklat yang dibuat Ibu spesial.

Untuk menjaga minuman istimewa tersebut tetap hangat, Ibu bisa menyajikannya di gelas tahan panas atau gelas double wall. Anak bisa mengonsumsinya sedikit demi sedikit sambil mengobrol bersama Ibu.

2. Gunakan Topping Kesukaan Anak

Tampilan bubuk coklat untuk minuman hangat ini akan tambah disukai anak bila Ibu menatanya dengan rapi. Ibu bisa menambahkan topping kesukaan anak di dalam kreasi minuman coklat tersebut. Misalnya, menambahkan marshmallow, stick coklat, wafer, atau bubuk coklatnya lagi.

3. Beri Bahan Penghangat Tubuh

Untuk bantu menghangatkan tubuh anak, Ibu bisa menambahkan kayu manis, daun mint, ataupun jahe ke dalam minuman coklat. Bila rasanya terlalu pedas, Ibu bisa mengurangi rempahnya atau menambah jumlah bubuk coklatnya. Alternatif lainnya, Ibu bisa menambahkan sedikit madu. Namun, tetap pastikan asupan gula bagi anak tidak berlebihan ya, Bu.

4. Ajak Anak Membuat Bersama

Ada baiknya, Ibu memilih resep minuman yang tak sulit ditiru atau dicoba oleh anak. Jadi, ia bisa membuatnya sendiri ketika menginginkannya lagi. Kalau bisa, Ibu mengajaknya untuk membikin minuman coklat bersama. Siapa tahu anak lebih kreatif dari Ibu. Setelah itu, ajak anak untuk memotret minuman coklat yang sudah tersaji cantik. Siapa tahu anak mau posting minuman tersebut di social media.

Baca Juga:Benarkah Minum Susu Coklat Tingkatkan Imun Tubuh? Cek Faktanya!

Bagaimana Bu, menarik untuk dicoba, kan? Supaya resep minuman coklat tambah lezat dan bergizi, Ibu bisa memilih bubuk coklat yang berkualitas seperti MILO Activ-Go. Dalam segelas MILO Activ-Go terdapat kombinasi cokelat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO Activ-Go juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari.

Dengan minuman coklat penuh nutrisi, Ibu bisa memenuhi kebutuhan energi anak untuk tetap aktif seharian. Ini juga sebagai cara dukung anak untuk tetap beraktivitas dan rutin berolahraga. Ibu juga bisa mendapatkan rekomendasi olahraga untuk anak di MILO Activ Academy. Tunggu apalagi, ayo siapkan bubuk coklat untuk minuman bergizi dan penuh energi!

Pandemi saat ini mengharuskan semua orang menjaga kesehatan tubuh dan imunitasnya. Termasuk anak-anak yang cukup rentan terkena penyakit. Namun, terkadang Ibu ragu untuk memberikan suplemen karena mitos soal Vitamin yang beredar. Misalnya, manfaat Vitamin B complex bisa langsung didapatkan hanya dengan konsumsi sayuran tertentu. Padahal, tak semua mitos harus Ibu percaya. Agar kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi, Ibu harus mengetahui sejumlah fakta dari mitos-mitos seputar Vitamin yang beredar di masyarakat.

Mitos #1: Anak Hanya Mengonsumsi Vitamin Saat Sakit

Pernahkah Ibu mendengar pendapat orang tua murid lainnya yang bilang kalau baru memberikan Vitamin ketika anaknya sakit? Ini karena mereka berpikir daya tahan tubuh anak sudah cukup bagus. Namun, apakah benar pendapat yang demikian?

Sebenarnya, hal tersebut kurang akurat. Memang benar, saat sakit, tubuh anak memerlukan lebih banyak nutrisi untuk memperkuat daya tahan dan memulihkan kondisi tubuh. Itu sebabnya, konsumsi suplemen Vitamin diperlukan saat kondisi ini terjadi.

Namun, Vitamin sendiri adalah nutrisi yang diperlukan anak setiap harinya. Perlu Ibu pahami, kebutuhan Vitamin setiap anak berbeda. Ada sejumlah anak yang dapat memenuhi kebutuhan Vitaminnya hanya dengan mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.

Ada juga sebagian anak yang tidak dapat melengkapi kebutuhan Vitamin harian dari menu makanannya. Itu sebabnya, anak-anak dengan kondisi tersebut membutuhkan suplemen Vitamin dalam kesehariannya. Misalnya, Ibu selalu menyediakan daging merah, bayam, susu sapi, kacang almond, atau melon untuk anak. Namun, ada Ibu yang tidak bisa menyediakan bahan-bahan tersebut sehingga memerlukan suplemen Vitamin B tambahan untuk anak.

Namun, sebaiknya sebelum anak mengonsumsi suplemen Vitamin, ada baiknya Ibu melakukan konsultasi ke dokter terlebih dulu. Ini untuk menghindari konsumsi Vitamin berlebihan yang dapat memberikan pengaruh negative terhadap kesehatan anak.

Mitos #2: Vitamin Ada yang Larut di Air dan Lemak

Walau terdengar kurang familier dan sedikit aneh, mitos yang satu ini ternyata bukan isapan jempol, Bu. Faktanya, memang ada dua jenis Vitamin di dunia ini, yakni yang dapat larut dengan air dan larut dengan lemak.

Sebelum dijelaskan lebih lanjut, perlu Ibu pahami bahwa ada enam jenis Vitamin, yaitu Vitamin A, B, C, D, E, dan K. Nah, Vitamin B dan C termasuk golongan nutrisi yang dapat larut dalam air, sedangkan Vitamin A, D, E, dan K adalah kelompok Vitamin yang larut dalam lemak.

Apakah perbedaan pada kedua tipe Vitamin ini? Vitamin yang larut dengan lemak (Vitamin A, D, E, K) harus melewati sistem limfatik (sistem untuk daya tahan tubuh) terlebih dulu. Setelah larut, baru nutrisi tersebut dapat mengalir di peredaran darah. Bila zat gizi lemak tak cukup, tentunya penyerapan Vitamin tidak maksimal.

Sedangkan untuk merasakan manfaatnya lebih cepat. Karena dilarutkan oleh air, tubuh dapat langsung menyerapnya dalam peredaran darah. Bahkan, bisa langsung beredar bebas dalam sistem peredaran darah.

Mitos #3: Konsumsi Vitamin Lebih Banyak, Lebih Baik

Ada juga mitos bahwa konsumsi Vitamin lebih banyak justru dapat membuat tubuh lebih sehat. Anak akan bisa merasakan hasilnya langsung. Bahkan, jarang terserang penyakit. Benarkah pendapat seperti itu?

Misalnya, untuk mendapatkan manfaat lebih cepat, anak diberi suplemen yang melebihi dosis biasanya. Faktanya, hal ini merupakan kebiasaan yang menyimpang. Bisa dibilang kebiasaan tersebut tidak ada manfaatnya.

Perlu Ibu pahami, tubuh anak memiliki sistem sendiri untuk mengatur kadar nutrisi dari makanan atau suplemen yang dikonsumsi. Sistem tersebut akan mengambil gizi sesuai kebutuhannya. Bahkan, mengonsumsi Vitamin secara berlebihan bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Contohnya, bila anak kelebihan dosis Vitamin C harian. Hal ini bisa membuat anak mual-mual, diare, hingga muntah. Bila kebiasaan ini terus dilakukan, bisa terjadi kerusakan ginjal atau kerusakan saraf ringan. Tentunya, Ibu tak ingin terjadi pada anak, kan? Oleh sebab itu, Ibu disarankan untuk konsultasi lebih dulu dengan dokter saat akan memberikan suplemen Vitamin dengan dosis yang lebih tinggi pada anak.

Mitos 4: Tak Perlu Makan Bergizi Kalau Sudah Konsumsi Vitamin

Pernahkah Ibu melihat ada orang yang diet hanya mengonsumsi pil suplemen Vitamin saja? Ada yang bilang dengan konsumsi Vitamin, kebutuhan nutrisi dari makanan langsung terpenuhi. Pendapat ini mitos atau fakta, ya?

Tentu saja, ini pendapat yang keliru. Suplemen sebaiknya tidak dijadikan andalan untuk memenuhi nutrisi tubuh anak setiap hari. Ibu juga tetap harus menyediakan makanan dan minuman bergizi untuk anak secara rutin.

Konsumsi suplemen Vitamin ketika memang asupan makan dan minuman anak tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh dan dianjurkan oleh dokter anak. Jangan sampai Ibu memberikannya untuk anak tanpa petunjuk dari dokter.

Supaya tidak memberikan asupan suplemen yang kurang tepat, sehingga Vitamin lainnya yang didapatkan tidak optimal, Ibu dapat memenuhi kebutuhan gizi harian dari makanan dan minuman anak. Misalnya, lengkapi kebutuhan nutrisi harian anak untuk mengawali hari dengan sarapan bergizi yang dilengkapi segelas MILO ActivGo.

Dalam segelas minuman cokelat MILO ActivGo terdapat kombinasi cokelat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO ActivGo juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari. Lengkap, bukan?

Untuk mendapatkan inspirasi menu sarapan yang dilengkapi MILO, Ibu bisa cek di sini, ya.

Anak usia 6-12 tahun umumnya semakin aktif bergerak. Apalagi, mereka mulai mengenal konsep pertemanan sehingga menciptakan aktivitas tersendiri. Tentunya, Ibu tak ingin anak cepat lelah ataupun terserang penyakit selama berkegiatan. Salah satu cara menghindarinya dengan memenuhi kebutuhan Kalsium anak.

Pastinya, Ibu bertanya-tanya mengapa Kalsium sangat penting untuk anak yang aktif? Ini karena biasanya Ibu hanya mengetahui Kalsium sebagai nutrisi penguat tulang saja. Padahal, manfaat nutrisi tersebut justru sangat penting bagi kesehatan anak. Bagaimana juga cara mendapatkannya? Berikut ini penjelasannya.

Mengapa Anak Membutuhkan Kalsium?

Tahukah Ibu bahwa tulang adalah bank Kalsium? Saat tubuh memerlukan Kalsium dan kebetulan tidak ada asupan tambahan dari luar, otomatis mineral tersebut diambil langsung dari tulang. Hal inilah yang membuat Kalsium dalam tulang berkurang dan dapat menyebabkan keropos pada usia lebih muda saat kebutuhan Kalsiumnya tidak terpenuhi.

Pada usia 6-12 tahun, peran utama Kalsium untuk anak adalah mendukung pertumbuhan serta perkembangan tulang. Selain itu, nutrisi ini juga punya fungsi penting lainnya. Misalnya, menjaga kesehatan sistem saraf dan juga fungsi otot-otot. Mineral yang satu ini juga berperan sebagai penyampai pesan dari otak ke organ tubuh lainnya.

Kalsium juga bermanfaat menjaga fungsi kerja otot jantung. Tentunya, manfaat ini sangat dibutuhkan bagi anak-anak yang aktif. Untuk itu, Ibu pasti mulai tersadar untuk memenuhi kebutuhan Kalsium anak.

Sayangnya, kadar Kalsium anak yang mulai beranjak dewasa berkurang di dalam tubuh. Oleh karena itu Vitamin Kalsium untuk anak perlu lebih diperhatikan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Lalu, berapa kebutuhan Kalsium harian anak yang diperlukan? Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, anak perlu memenuhi kebutuhan 1.000-1.200 mg Kalsium per hari, Bu. Jumlah tersebut setara dengan +3 gelas susu. Kira-kira Ibu sudah memberikan kebutuhan Kalsium anak yang sesuai dengan usianya atau belum, ya?

Cara Memenuhi Asupan Kalsium untuk Anak

Setelah mengetahui pentingnya memenuhi kebutuhan Kalsium anak, Ibu harus mengetahui cara mendapatkannya. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Lengkapi Asupan Vitamin D

Ternyata, untuk kebutuhan Kalsium anak, diperlukan juga Vitamin D. Untuk apa, ya? Perlu Ibu tahu, Vitamin D itu dapat mempermudah penyerapan Kalsium dalam tubuh. Terutama ketika anak mengonsumsi makanan yang mengandung Kalsium.

Salah satu cara mendapatkan Vitamin D secara alami adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, anak harus membiarkan tangan, lengan, wajah terkena sinar matahari selama 5-15 menit.

Aktivitas ini bisa dilakukan selama 4-6 kali setiap minggu. Jangan lupa untuk dilakukan sekitar pukul 08.00-10.00 pagi ya.

Selain itu, Vitamin D juga bisa didapatkan dengan mengonsumsi ikan yang mengandung minyak, seperti salmon, herring, dan mackerel. Bisa juga dengan konsumsi hati sapi, telur, serta margarin.

2. Hindari Menu yang Menghambat Penyerapan Kalsium

Tentunya, Kalsium tak bisa terserap dengan sendirinya ke dalam tubuh. Bahkan, ada beberapa menu makanan dan minuman yang dapat mengganggu penyerapannya. Salah satunya adalah yang tinggi kadar kafeinnya.

Kafein biasanya terkandung di dalam makanan atau minuman yang mengandung kopi ataupun teh. Itu sebabnya, sebaiknya Ibu mengurangi pemberian makanan dan minuman yang mengandung ataupun tinggi kafein.

3. Konsumsi Makanan dan Minuman Mengandung Kalsium

Bila Ibu sudah mengetahui sumber Vitamin D, ada baiknya juga mempersiapkan makanan ataupun minuman yang mengandung Kalsium. Penuhi kebutuhan Kalsium anak sekitar 1.000-1.200 mg setiap harinya.

Anak bisa mendapatkan sumber Kalsium dari sayuran hijau, seperti brokoli, sawi hijau, ataupun bayam. Ikan pun bisa menjadi pilihan yang tepat untuk anak. Bila ia kurang menyukai kedua hal itu, Ibu bisa memberikan anak kacang-kacangan atau produk olahan kedelai. Misalnya, tahu atau susu kedelai.

Selain itu, ibu juga bisa memberikan MILO 3in1 untuk memenuhi kebutuhan Kalsium anak. Dalam segelas MILO 3in1 terdapat kombinasi cokelat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO 3in1 juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari. Jadi, jangan lupa selalu sediakan MILO 3in1 di rumah untuk anak ya, Bu!

Pernahkah Ibu melarang anak untuk bermain di rumah? Sebaiknya, kebiasaan tersebut segera dihindari mulai dari sekarang, Bu. Pasalnya, bermain ternyata dapat meningkatkan kreativitas anak. Bahkan, hak anak untuk bermain diatur dalam Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Rights of the Child) tahun 1989.

Ada baiknya, Ibu bukan melarang anak bermain. Namun, mengatur waktu yang seimbang untuk anak belajar, bermain, dan juga istirahat. Ketiga hal tersebut sangat penting untuk perkembangan kreativitas anak dan juga fisiknya. Jadi, kebutuhannya untuk bermain dapat terpenuhi.

Baca Juga : Bu, Olahraga Bulu Tangkis Punya Segudang Manfaat Bagi Anak, Lho!

Manfaat Bermain untuk Anak

Tahukah Ibu bahwa bahwa bermain sebenarnya bagian dari cara anak untuk mempelajari hal-hal baru? Bahkan, melalui bermain, informasi ataupun pelajaran akan lebih mudah diserap oleh anak. Berikut ini sejumlah manfaat yang didapat anak saat rutin bermain:

  1. Menstimulasi kreativitas anak sambil mengembangkan imajinasi, ketangkasan, kekuatan fisik, kognitif, dan emosional;
  2. Menjaga kesehatan otak karena memiliki rutinitas bermain;
  3. Mendapatkan kesempatan untuk membuat dan menjelajahi dunia mereka;
  4. Melatih kemampuan bekerjasama dan memecahkan masalah;
  5. Menggali minat dan hobi anak. Dari sini Ibu bisa melihat apakah minat dan hobi anak bisa dikembangkan lagi;
  6. Membantu perkembangan emosional melalui perasaan gembira maupun sedih dalam konsep menang-kalah saat bermain; dan
  7. Melatih perkembangan motorik terutama dari permainan yang membutuhkan aktivitas fisik.

Berapa Lama Anak Boleh Bermain?

Walaupun memicu kreativitas anak, bukan berarti Ibu membiarkannya seharian melakukan aktivitas tersebut. Selalu ada batasan untuk suatu kegiatan agar tidak berlebihan ataupun overstimulasi.

Lalu, berapa lama sebaiknya anak bermain dalam sehari? Berbagai sumber kesehatan menyebutkan sebaiknya anak dapat bermain kurang lebih tiga jam dalam sehari. Waktu tersebut dapat dibagi-bagi sesuai jadwal.

Misalnya, anak bisa bermain setelah pulang sekolah selama satu jam. Lalu, satu jam lagi pada sore hari dan terakhir permainan sederhana satu jam sebelum tidur. Jadwal yang terpisah ini dapat mencegah anak merasa bosan ketika berada di rumah. Selain itu, anak merasa akan selalu ada kegiatan yang dilakukan.

Permainan yang Melatih Kreativitas Anak

Ibu masih bingung jenis permainan apa yang bisa melatih kreativitas anak? Tenang saja, beberapa permainan ini mudah dan menyenangkan dilakukan di rumah.

  • Melukis dinding kamar.
  • Bermain drama atau peran (roleplay) dengan seluruh anggota keluarga.
  • Mencari jejak harta karun dengan teka-teki.
  • Main tebak gambar atau tebak gerakan bersama orangtua dan suadara.
  • Mengajak anak membuat permainan kreasi dari kardus atau barang bekas.
  • Permainan meniru gerak juga bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kegiatan bermain anak dan orang tua.

Selain mengembangkan kreativitas anak, jangan lupa untuk mengisi kembali energinya setelah beraktivitas dengan segelas MILO ActivGo. Dalam segelas MILO ACtivGo terdapat kombinasi cokelat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO ActivGo juga juga tinggi Vitamin B2, B3, B6, B12, C, & D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari.

Olahraga lari memang terlihat tidak terlalu berat dan simple. Namun, bila anak tidak melakukan persiapan yang tepat, bisa saja muncul cedera di kaki atau bagian tubuh lainnya. Untuk itu, Ibu harus memastikan anak melakukan gerakan pemanasan sebelum lari dimulai.

Pemanasan berguna untuk membuat otot-otot menjadi lebih fleksibel, kuat, dan sehat. Otot yang fleksibel ini diperlukan untuk menjaga rentang pergerakan antar sendi.

Manfaat Pemanasan Sebelum Lari

Tanpa gerakan pemanasan sebelum lari, otot-otot akan memendek dan menjadi tegang. Hal inilah yang memungkinkan terjadinya nyeri sendi, kram, ataupun kerusakan pada otot. Tentunya, Ibu tak ingin anak mengalami masalah kesehatan tersebut bukan? Berikut ini berbagai manfaat pemanasan sebelum lari:

  • Meningkatkan performa olahraga

Pemanasan sebelum lari membantu meningkatkan suhu dan fleksibilitas otot, serta membantu tubuh menjadi lebih efisien dan aman selama berolahraga. Pemanasan sebelum lari juga memungkinkan peningkatan detak jantung dan pernapasan secara bertahap di awal aktivitas. 

  • Meminimalisir risiko cedera

Pemanasan secara perlahan menghangatkan jantung dan pembuluh darah, yang juga disebut sistem kardiovaskular. Hal ini juga bisa meningkatkan suhu tubuh dan meningkatkan aliran darah ke otot. Ketika suhu tubuh dan fleksibilitas otot meningkat, sistem kardiovaskular akan siap untuk melakukan aktivitas fisik. Hal ini juga membantu untuk mencegah cedera dan nyeri otot.

Bagaimana Cara Melakukan Pemanasan yang Tepat?

Melihat manfaatnya, bisa dibilang pemanasan adalah bagian penting untuk mempersiapkan tubuh sebelum berolahraga. Itu sebabnya, gerakan pemanasan sebelum lari tidak boleh dilakukan sembarangan atau sekadar bergerak tidak beraturan. Ibu bisa meminta si Kecil melakukan pemanasan tepat sebelum Anda berolahraga. 

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, mintalah si kecil lakukan pemanasan minimal 10 menit. Pemanasan bisa dilakukan dengan memusatkan perhatian terlebih dahulu pada kelompok otot besar, seperti paha belakang. Untuk hasil terbaik, mulailah gerakan pemanasan dengan perlahan, lalu tingkatkan kecepatannya. 

Banyak gerakan pemanasan yang berfokus pada latihan kardio dan rentang gerak, seperti jumping jack dan lunge. Ibu juga bisa meminta si kecil melakukan pemanasan sederhana dengan berjalan di tempat sambil mengayunkan lengan perlahan, atau bahkan menari mengikuti beberapa lagu.

Gerakan Pemanasan Sebelum Berlari

Apakah Ibu masih bingung mengenai gerakan pemanasan yang bisa dilakukan bersama si kecil? Berikut ini sejumlah contoh gerakan pemanasan sebelum lari yang bisa diterapkan pada Ibu dan juga anak:

1. Jalan Cepat

Bagaimana cara melakukan gerakan pemanasan yang tepat? Salah satu caranya adalah anak melakukan olahraga yang dimaksud dalam versi yang lebih ringan. Misalnya, anak ingin olahraga lari. Untuk pemanasan, anak bisa lakukan jalan cepat selama 10-15 menit sebelum berlari.

Saat jalan cepat, usahakan fokus terhadap otot kaki dan tangan. Anggap saja tengah berlari. Hal ini dilakukan supaya otot-otot di bagian kaki dan tangan mulai terbiasa dengan gerakan di bagian tersebut. Pemanasan dengan jalan cepat ini juga mencegah terjadinya “otot kaget”. Maksudnya, otot terasa kaku dan nyeri karena langsung berolahraga.

2. Butt Kicks

Gerakan pemanasan yang satu ini berguna untuk mengencangkan dan memperkuat otot paha bagian belakang. Tentunya, bagian tubuh yang satu ini akan banyak digunakan ketika anak melakukan olahraga lari.

Tenang Bu, gerakan pemanasan yang satu ini cukup mudah diikuti oleh anak. Pertama-tama, tekuk lutut kanan dan angkat tumit ke arah belakang mendekati bokong. Lakukan gerakan ini secara bergantian dengan kaki kiri. Perhatikan tumpuan berat tubuh berada di dasar kaki (pangkal jari-jari kaki).Gerakan selanjutnya, anak diminta tendangkan bagian tumit ke arah bawah pantat secara bergantian. Pastikan bagian tumit mengenai ujung pantat tersebut. Satu set butt kick dilakukan selama 30 detik dengan istirahat 20 detik. Anak bisa melakukannya selama 5-10 menit.

3. Hip Circle

Perlu Ibu ketahui, selain bagian kaki, area panggul juga mendapatkan tekanan besar saat anak berlari. Agar cedera otot di bagian panggul anak tidak terjadi, Ibu harus mengajari anak untuk melakukan hip circle atau gerakan memutar pada area tubuh tersebut.

Gerakan ini dilakukan dengan berdiri dengan kaki terbuka. Kemudian, mulailah gerakan memutar di daerah panggul ke satu arah saja. Setelah melakukan 6-10 putaran di sisi tersebut, anak dapat menukar arah posisi hip circle. Lakukan hal tersebut kurang lebih 10 menit.

4. Calf Raises

Manfaat gerakan pemanasan dilakukan supaya bagian-bagian tubuh yang akan bekerja keras saat berlari siap dan tidak kaku. Salah satunya, otot betis. Area tubuh ini biasanya akan berkontraksi ketika anak mulai menaikkan kaki dari tanah (posisi kaki berlari). Untuk menghindari cedera di bagian tersebut, ibu bisa menyarankan anak melakukan gerakan calf raises.

Caranya tidak sulit kok, Bu. Anak bisa berdiri di pinggir tangga atau tempat yang lebih tinggi. Lalu, bagian belakang telapak kaki dibiarkan menggantung dengan posisi tubuh menghadap ke depan dan dalam.

Setelah posisi tubuhnya tepat, naik-turunkan kaki secara bergantian secara perlahan untuk meregangkannya. Anak diminta rasakan adanya kontraksi di bagian otot betis. Jika sudah merasakan kontraksinya, itu berarti gerakan peregangan yang dilakukan sudah tepat. Lakukan aktivitas itu selama kurang lebih 10 menit dengan tiap set 1 menit calf raises dan 1 menit istirahat.

5. Walking Lunges

Bila aktivitas peregangan yang dilakukan kurang tepat, biasanya anak akan mengalami otot kaku ataupun kram. Umumnya, hal ini bisa terjadi di area kaki hingga pinggang. Bahkan, dalam kasus yang ekstrem, bisa mengalami kerusakan permanen. Inilah hal yang ingin dihindari Ibu.

Walking lunges bisa menjadi salah satu gerakan peregangan yang aman dan tepat ketika anak akan melakukan olahraga lari. Caranya pasti mudah diikuti anak. Pertama-tama, tekuk lutut ke arah depan hingga membentuk sudut 90 derajat. Usahakan supaya hampir menyentuh tanah.

Coba tahan di posisi tersebut selama 2-4 detik. Lalu, kembali secara perlahan ke posisi berdiri. Lakukan gerakan tersebut sebanyak 10 kali dan 1 menit istirahat dalam satu set. Lakukan 5-10 menit sesuai kebutuhan.

Sekarang, Ibu sudah tahu gerakan pemanasan yang tepat untuk anak yang ingin melakukan olahraga lari, kan. Nah, jangan lupa setelah selesai lari, anak juga harus melakukan pendinginan agar otot-otot terhindar dari cedera.

6. Ankle Movement

Ankle movement atau gerakan pergelangan kaki juga bisa menjadi cara pemanasan sebelum lari yang mudah dilakukan anak. Gerakan hanya bisa dilakukan dengan duduk dan menggerakan pergelangan kaki membentuk lingkaran. 

Buatlah lingkaran dengan kaki kanan ke satu arah sebanyak lima kali dan kemudian lima kali ke arah lain. Ulangi dengan pergelangan kaki lainnya.

7. Menari atau Dance

Menari atau dance bisa menjadi gerakan pemanasan sebelum lari yang menyenangkan bagi Anak. Ibu hanya perlu membiarkan si kecil membuat gerakannya sendiri mengikuti musik yang mereka sukai. Gerakan pemanasan ini juga bisa dilakukan secara berkelompok dengan membuat koreografi tarian sederhana menggunakan lagu populer. 

8. Squat

Squat juga bisa menjadi salah satu gerakan yang mudah dilakukan untuk pemanasan. Jika dilakukan dengan benar, squat bisa meningkatkan metabolisme, membantu mencegah cedera, memperkuat otot inti, serta meningkatkan keseimbangan dan postur tubuh.

Untuk melakukan squat dengan benar, Anda bisa memulai dengan menempatkan kaki sejajar lalu posisikan bagi dengan kemiringan 90 derajat. Usahakan agar dada tetap tegak, lalu gerakan otot perut, dan pindahkan beban ke tumit sembari mendorong pinggul kembali ke posisi duduk.

Nah, itu dia cara melakukan pemanasan sebelum  lari yang harus diperhatikan. Selain melakukan pemanasan dan pendinginan, jangan lupa untuk isi kembali energi anak dengan MILO UHT. MILO UHT mengandung kombinasi coklat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO UHT juga diperkaya Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Kalsium dan Fosfor untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari dalam kemasan yang praktis dan mudah dibawa.


Source:

  1. American Heart Association - Warm Up, Cool Down. Dari https://www.heart.org/en/healthy-living/fitness/fitness-basics/warm-up-cool-down. Diakses 3 Oktober 2023
  2. Mayo Clinic - Aerobic exercise: How to warm up and cool down. Dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/exercise/art-20045517. Diakses 3 Oktober 2023  
  3. Tri-City Medical Center - Why Warming Up and Cooling Down is Important. Dari https://www.tricitymed.org/2016/12/warming-cooling-important/. Diakses 3 Oktober 2023
  4. Harvard Health - Exercise 101: Don't skip the warm-up or cool-down. Dari https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/exercise-101-dont-skip-the-warm-up-or-cool-down. Diakses 3 Oktober 2023
  5. Health - Warming up and cooling down. Dari https://www.health.act.gov.au/about-our-health-system/healthy-living/kids-play-active-play/early-childhood-educators/warming-and. Diakses 3 Oktober 2023
  6. Verywell Family - 9 Warm-Up Exercises for Kids Before Sports or Active Play. Dari https://www.verywellfamily.com/best-warm-up-exercises-for-kids-1257044. Diakses 3 Oktober 2023
  7. NHS inform - Warm-up and cool-down. Dari https://www.nhsinform.scot/healthy-living/keeping-active/before-and-after-exercise/warm-up-and-cool-down. Diakses 3 Oktober 2023  
  8. Physiopedia - Squat Exercise. Dari https://www.physio-pedia.com/Squat_Exercise. Diakses 3 Oktober 2023

 

1.Lompat Karet

Milo_Articles August_1_2

Ibu pastinya tidak asing dengan permainan lompat karet ini. Biasanya, sebelum mulai bermain harus menyiapkan beberapa karet gelang yang nantinya akan disatukan menjadi tali lompat. Untuk proses pembuatan tali itu, Ibu bisa mengajak anak untuk melakukannya. Pastinya, ini menambah keterampilan baru untuk anak.

Setelah tali karet jadi, Ibu bisa mengajak Ayah dan anggota keluarga lainnya untuk bergabung. Olahraga saat pandemi ini bisa dilakukan di teras atau halaman rumah, lho. Pastikan ada dua orang yang akan memegang tali karet di setiap bagian ujungnya.

Untuk mengawali permainan, mulailah dari setinggi mata kaki. Bila setiap peserta peserta permainan sudah melakukan satu putaran loncatan, mulai tingkatkan ketinggian tali karet. Naikkan tali sedikit demi sedikit hingga tidak ada yang bisa meloncati tali karet tersebut.

Baca Juga : Rekomendasi Olahraga Saat Pandemi Agar Anak Tetap Aktif Di Rumah

Aktivitas ini dapat membuat anak bergerak seperti olahraga. Anak juga terasah untuk mengira-ngira batas kemampuannya. Bahkan, dapat juga muncul ide atau trik saat melakukan lompatan. Seru, bukan?

2.Patok Lele

Milo_Articles August_1_3

Tenang, Bu, dalam permainan ini tidak membutuhkan ikan lele, kok. Permainan tradisional ini dikenal dengan banyak sebutan, seperti gatrik di Jawa Barat, benthing di Jawa Tengah, tak tek di Kepulauan Bangka Belitung, serta kayu doi di NTT. Walaupun namanya berbeda, konsep permainan patok lele tetap sama.

Pertama-tama Ibu harus menyiapkan peralatannya dulu. Siapkan satu buah kayu berukuran 30 cm sebagai “kayu induk” dan juga satu buah kayu 10 cm sebagai “kayu anak”. Kedua kayu ini diletakan di atas sebuah lubang atau sejumlah bata. Nantinya, lubang ini memasang kayu yang akan dilempar agar dapat diungkit dengan tongkat lainnya.

Tentunya, olahraga saat pandemi ini harus dimainkan dengan anggota keluarga yang lain. Ini karena ada dua kelompok untuk bermain patok lele. Kelompok satu untuk penangkap kayu anak dan kelompok dua sebagai pemukul kayu induk. Untuk tim pemukul kayu, akan dilakukan secara bergilir. Bila kayu yang dipukul tak bisa ditangkap, tim pemukul menjadi pemenangnya. Sedangkan kalau kayu anak yang dipukul berhasil ditangkap, kelompok penangkap yang akan menang.

Supaya anak bisa mengeluarkan keringat, lakukan permaianan di teras, atau di halaman maupun belakang rumah. Aktivitas anak ini dapat menguatkan otot tangan dan melatih sistem motorik, serta melatih kerjasama.

3.Engklek

Milo_Articles August_1_4

Permainan engklek pastinya pernah Ibu mainkan saat masa-masa sekolah dasar. Biasanya permainan ini dilakukan bersama teman-teman. Olahraga saat pandemi ini juga dikenal di luar negeri, lho. Tentunya namanya berbeda-beda.

Kalau dulu, Ibu akan memerlukan kapur untuk menggambar wadah engkek. Namun sekarang, banyak juga produk engklek yang terbuat dari bantalan empuk. Biasanya, ini bisa ditaruh di dalam rumah. Namun Ibu tetap bisa mengajak anak untuk menggambarkan wadah engklek di garasi atau halaman depan, misalnya.

Sebenarnya permainan tradisional yang satu ini cukup mudah dimainkan. Anak tinggal melemparkan koin ke wadah engklek yang sudah dinomori. Letak koin tersebut yang menentukan seberapa jauh anak dapat melompat dalam wadah engklek. Ini bisa dilakukan secara bergiliran dan beberapa putaran.

Apa manfaat engklek untuk anak? Terlihat simple, tetapi banyak manfaatnya. Engklek dapat melatih keseimbangan dan motorik anak. Secara tidak disadari anak juga melakukan olahraga.

Ibu jangan lupa untuk memberikan reward atau hadiah untuk anak. Apa, ya, kira-kira yang membuat semangat dan disukai anak? Ibu bisa memilih MILO 3in1. Dalam segelas MILO 3in1 terdapat kombinasi cokelat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO 3in1 juga diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari. Cocok banget untuk anak yang habis olahraga saat pandemi. Makin kuat, sehat, dan juga gembira.

Setelah asyik liburan sekolah selama beberapa minggu, akhirnya anak kembali bersekolah. Tentunya, Ibu juga sibuk mempersiapkan anak melanjutkan jenjang kelas berikutnya. Walaupun kebijakan sekolah tatap muka maupun jarak jauh masih terus mengikuti perkembangan situasi terkini, Ibu tetap harus memberikan semangat di pagi hari. Salah satu cara mendukung anak menghadapi situasi saat ini adalah dengan menyiapkan sarapan sehat untuk anak sekolah yang juga membantu menjaga daya tahan tubuhnya.

Pentingnya Sarapan Sehat untuk Anak Sekolah

Perlu Ibu tahu, mengonsumsi sarapan sehat untuk anak sekolah setiap pagi ternyata sangat dibutuhkan karena kaya akan manfaat. Oleh sebab itu, sarapan adalah aktivitas yang perlu dilakukan baik oleh anak yang bersekolah online atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), maupun anak yang bersekolah tatap muka di gedung sekolah. Berikut ini sejumlah kegunaan dari sarapan pagi bagi anak:

  • Memberikan energi untuk aktivitas sekolah dan belajar.
  • Meningkatkan kesehatan fisik, termasuk menjaga daya tahan tubuhnya.
  • Menjaga mood anak selama bersekolah.
  • Mengasah daya ingat anak selama belajar.
  • Membuat anak lebih mudah berkonsentrasi.
  • Mengurangi rasa kantuk saat belajar.

Pembelajaran secara daring tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Ibu dan anak. Umumnya, anak akan lebih mudah bosan ataupun berubah mood menjadi lebih negatif. Ditambah lagi, tidak berinteraksi secara langsung dengan teman-teman sebayanya.

Kalau dibiarkan, kondisi seperti ini bisa membuat anak menjadi stres. Untuk itu, sarapan sehat untuk anak sekolah dibutuhkan sebagai penyemangatnya sebelum memulai aktivitas sekolah online.

Baca Juga : 5 Cara Biasakan Anak Untuk Sarapan

Tips Menyiapkan Sarapan Sehat untuk Anak Sekolah

Supaya mendapatkan energi dan semangat yang optimal, Ibu juga harus memperhatikan menu sarapan sehat untuk anak sekolah yang akan dibuat. Coba perhatikan beberapa hal berikut ini untuk mempersiapkan menu sarapan yang tepat.

1. Disesuaikan dengan Gizi Seimbang

Pastinya Ibu ingin memberikan sarapan sehat untuk anak sekolah yang ideal proporsinya. Jangan sampai anak kelebihan kandungan yang membuatnya justru mudah mengantuk, seperti karbohidrat.

Pastikan menu sarapan yang disantap anak sesuai dengan gizi seimbang dari Isi Piringku rekomendasi Kementerian Kesehatan RI. Sebenarnya, ini tak jauh berbeda dengan konsep 4 Sehat 5 Sempurna yang dikenal Ibu saat masih kecil. Namun, ini konsep yang lebih update.

Dalam satu piring sarapan anak, sebaiknya Ibu memastikan tersedia berikut ini.

Selain proporsi isi piring anak, Ibu juga harus memantaunya mencuci tangan pakai sabun, konsumsi air putih delapan gelas setiap hari, serta melakukan aktivitas fisik.

  • ⅔ dari setengah piring berisi makanan pokok, seperti nasi, kentang, ubi, atau mie.
  • ⅓ dari setengah piring berisi lauk pauk, seperti ikan, telur, ayam, tahu, atau tempe.
  • ⅓ dari setengah piring berisi buah-buahan.
  • ⅔ dari setengah piring berisi sayuran.

2. Perbanyak Sumber Makanan untuk Daya Tahan Tubuh

Pada masa pandemi saat ini, segala penyebab penyakit paling dihindari Ibu dan keluarga. Salah satu cara agar bisa cegah penularan penyakit adalah memperkuat daya tahan tubuh.

Itu sebabnya, Ibu bisa memberikan jenis makanan yang mengandung vitamin C. Misalnya, jeruk, pepaya, kale, brokoli, mangga, bayam, stroberi, dan lemon. Perlu diketahui, tubuh anak tidak bisa memproduksi serta menyimpan vitamin C sendiri. Makanya, memberikan asupan tambahan menjadi tugas Ibu.

Vitamin C sendiri bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegahnya kedatangan penyakit. Bahkan, bisa memperpendek durasi gejala penyakit yang tengah dialami, lho.

3. Tambahkan Makanan yang Mengandung Probiotik

Tahukah Ibu kalau tidak semua bakteri jahat untuk kesehatan tubuh? Salah satunya yang kaya akan manfaat adalah bakteri probiotik. Jenis bakteri ini berada ini biasanya akan membantu menguatkan sistem pencernaan anak, Bu.

Kalau sistem pencernaan anak lancar dan tidak mengalami masalah kesehatan, tentunya ini mempengaruhi daya tahan tubuh. Hal ini dikarenakan 70% sistem imun tubuh dipengaruhi kesehatan pencernaan.

Ibu bisa menambahkan daftar makanan yang mengandung bakteri probiotik dalam menu sarapan anak. Misalnya, yoghurt, kefir, kimchi, dan juga tempe.

4. Jangan Lupa Konsumsi Makanan Sumber Prebiotik

Prebiotik merupakan jenis makanan tinggi serat berfungsi menjadi asupan makanan bagi bakteri baik yang berada di saluran pencernaan. Jadi, tugasnya adalah memberi makanan probiotik.

Itu sebabnya, manfaat makanan dengan prebiotik tak jauh berbeda dari probiotik. Misalnya, menjaga saluran pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah munculnya alergi, hingga menjaga kesehatan mulut.

Untuk mendapatkan kegunaan tersebut, Ibu bisa menambahkan sejumlah makanan dalam menu sarapan anak. Coba selipkan pisang, asparagus, gandum, bawang putih, bawang bombay, kacang arab, ataupun kacang kedelai dalam piring anak. Ibu juga bisa mengolahnya menjadi menu berat, seperti sup rumput laut, sup kacang merah, ataupun roti gandum selai kacang. Menarik, bukan?

5. Lengkapi dengan Segelas MILO

Di pagi hari, anak idealnya membutuhkan asupan energi sebesar +600 kkal. Faktanya, energi yang diperoleh dari sarapan hanya sekitar 400-450 kkal. Oleh sebab itu, untuk membantu anak memiliki asupan energi yang cukup untuk beraktivitas, lengkapi sarapan sehat untuk anak sekolah dengan segelas MILO ActivGo.

MILO ActivGo mengandung ekstrak malt yang merupakan sumber Karbohidrat kompleks yang berperan sebagai sumber energi. MILO ActivGo juga diperkaya susu sebagai sumber Protein dan Kalsium, juga punya rasa cokelat yang disukai anak. Tak hanya itu, MILO ActivGo juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, & D serta Fosfor dan Zat Besi untuk bantu penuhi kebutuhan nutrisi anak.

Bagaimana, Bu? Sekarang sudah tak ragu lagi dalam membuat menu sarapan sehat untuk anak sekolah, kan? Ibu juga bisa mencari inspirasi menu sarapan sehat ala MILO di sini. Selamat dan semangat bersekolah lagi untuk anak!