Musim pancaroba bisa menjadi saat yang krusial bagi anak. Hal ini karena anak bisa saja terpapar penyakit yang berasal dari virus, bakteri, ataupun radikal bebas. Untuk itu, ibu memerlukan susu yang mengandung Vitamin D? Kira-kira mengapa demikian, ya?

Sebenarnya, Vitamin D untuk apa? Salah satu nutrisi penguat daya tahan tubuh atau imunitas adalah Vitamin D. Jenis Vitamin ini larut dalam lemak dan dapat menyerap juga mempertahankan Kalsium serta Fosfor. Biasanya, Vitamin jenis ini bisa didapatkan dari sinar matahari. Namun ketika musim penghujan, Ibu bisa mendapatkannya dari asupan makanan. Salah satunya susu yang mengandung Vitamin D.

Manfaat Vitamin D lainnya adalah untuk memperkuat otot dan tulang. Lalu, nutrisi ini juga mempermudah penyerapan Kalsium. Tentunya Kalsium diperlukan untuk memperlancar peredaran darah. Bila asupan nutrisi jenis tersebut dari makanan anak tidak cukup, Ibu harus menyediakan pelengkapnya seperti susu yang mengandung Vitamin D.

Perlu Ibu ketahui, kebutuhan Vitamin D anak-anak hingga orang dewasa berusia 50 tahun adalah 600 UI setiap harinya. Ibu tak bisa mengandalkan sinar matahari saja untuk mencapai kebutuhan tersebut. Harus ada makanan tambahan lainnya. Selain susu, lalu apa saja sumber Vitamin D lainnya? Berikut ini daftar bahan makanannya.

Baca Juga : Manfaat Susu Coklat yang Mengandung Vitamin D & Kalsium untuk Anak

 

1. Minyak Ikan

Biasanya, jenis minyak ini berasal dari minyak hati ikan kod. Perlu Ibu ketahui kalau minyak ikan ini mengandung 450 IU Vitamin D per setiap sendok teh. Itu artinya, sudah memenuhi hampir 75% kebutuhan harian yang direkomendasikan. Biasanya, pilihan ini digunakan untuk anak yang kurang menyukai konsumsi ikan. 

 

2. Kuning Telur

Anak kurang menyukai hidangan laut? Pastinya, ia tidak akan menolak omelet hangat, kan. Ternyata, kuning telur juga kaya akan Vitamin D, lho. Sedangkan bagian putih telur mengandung Protein. Bila Ibu menggunakan dua kuning telur ayam berukuran besar untuk sarapan anak, itu berarti sudah memberikan 88 UI Vitamin D untuk anak. Itu tandanya sekitar 15% kebutuhannya sudah terpenuhi.

 

3. Keju

Biasanya, hidangan dengan keju meleleh selalu disuka anak. Awalnya, Ibu tak yakin untuk memberikannya kepadanya. Namun, tahukah kalau bahan makanan ini juga menjadi sumber Vitamin D.

Walaupun jumlahnya hanya 8-24 IU Vitamin, tetap bisa menjadi camilan sehat untuk anak. Ibu bisa mengecek komposisinya di label produk keju, ya. Ini karena ada kemungkinan jumlah kandungan Vitamin D bisa berbeda tergantung proses produksi keju.

 

4. Tuna Kaleng

Tuna juga termasuk dalam jenis ikan berminyak yang kaya akan omega-3. Namun tak hanya itu, tuna yang sudah dikemas dalam kaleng juga bisa menjadi sumber Vitamin D untuk anak, lho. Dalam 1 buah tuna kalengan porsi 3,5 ons, terdapat 268 IU Vitamin D. Cocok sekali sebagai penambah dan pelengkap kebutuhan Vitamin anak.

 

5. Tahu dan Tempe

Tahu dan tempe tentunya akrab di lidah Ibu serta keluarga. Ini merupakan bahan makanan yang mudah didapat dan sangat terjangkau. Meskipun demikian, kedua makanan olahan kacang kedelai ini juga kaya akan Vitamin D. Tidak percaya? Dalam 100 gram tempe dan tahu, terdapat 26% Vitamin D yang dibutuhkan tubuh anak. Untuk itu, rutin mengonsumsinya bisa mendatangkan keuntungan.

 

6. Kiwi

Buah kiwi yang berbentuk unik disebut-sebut kaya akan Vitamin C. Tentunya, kandungan ini bagus sekali untuk memperkuat daya tahan tubuh anak. Namun sebenarnya, keunggulan buah berbulu ini tak cuma itu. Kiwi juga memiliki kandungan Vitamin D. Tentunya, ini membuat buah ini menjadi salah satu super food yang aman dikonsumsi secara rutin.

 

7. Susu Coklat

Salah satu alasan anak rutin mengonsumsi rutin susu coklat setiap hari adalah untuk pelengkap nutrisi yang tidak didapat dari makanan. Selain protein dan kalsium, susu coklat juga mengandung sekitar 51 IU Vitamin D per 100 gram. Selain itu, susu coklat juga kaya akan energi. Jadi, cocok dikonsumsi untuk anak yang aktif berkegiatan.

 

Ibu juga bisa memberikan pelengkap Vitamin D yang berupa minuman, seperti MILO 3in1. Minuman coklat favorit anak ini mengandung susu, bubuk kakao, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Minuman berenergi ini juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Sekarang, Ibu sudah paham mengapa harus memenuhi kebutuhan Vitamin D anak. Nah, susu yang mengandung Vitamin D bisa menjadi salah satu jalan keluar pemenuhan kebutuhan tersebut. Jangan lupa untuk memberikannya untuk anak, ya!

Ibu pastinya menginginkan anak tumbuh cerdas dan berprestasi. Biasanya, ibu memberikan segala macam stimulasi agar kemampuan kognitif anak berkembang. Namun, sebenarnya anak juga butuh makanan penambah daya ingat dan kecerdasan, lho. Apakah itu?

Makanan penambah daya ingat dan kecerdasan sebenarnya adalah jenis hidangan kaya nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi harian anak. Mulai dari daging, sayur mayur, hingga buah-buahan. Ibu mau tahu makanan apa yang ada di daftar makanan nutrisi otak? Cek di sini, ya!

 

1. Ikan

Anak hanya suka mengonsumsi ayam untuk lauknya? Tampaknya, Ibu harus membuat kebiasaan baru untuk anak. Cobalah untuk mulai mengonsumsi ikan. Ini karena ikan merupakan salah satu bahan makanan yang membuat cerdas dan pintar. Mengapa demikian?

Baca Juga : Penuhi Kebutuhan Energi Anak dengan Makanan Berikut!

Agar Ibu lebih memahaminya, ikan memiliki kandungan asam lemak omega-3, seperti DHA dan EPA. Sajian ini juga kaya akan Protein. Semua kandungan ini sebenarnya merupakan asupan yang diperlukan otak untuk pertumbuhan. Itu sebabnya, Ibu disarankan untuk memberikan menu ikan paling tidak dua kali dalam seminggu untuk anak.

Biasanya, ikan yang kaya akan Omega-3 adalah jenis yang berminyak. Misalnya, salmon, tenggiri, kembung, dan sarden. Ayo, mulai kebiasaan makan baru untuk anak!

 

2. Telur

Telur mata sapi maupun omelet biasanya menjadi menu sarapan favorit anak sebelum berangkat ke sekolah. Tahukah Ibu kalau telur termasuk dalam bahan makanan penambah daya ingat dan kecerdasan anak? Bagaimana bisa?

Pastinya, Ibu sering mendengar pendapat soal mengonsumsi kuning telur terlalu banyak dapat memicu munculnya masalah kolesterol. Namun, mengonsumsinya dengan jumlah tepat justru membawa keuntungan untuk anak, lho.

Pasalnya, kuning telur kaya akan kandungan Kolin. Apa itu Kolin? Ini merupakan senyawa kimia yang larut di dalam air dan memiliki fungsi mirip dengan Vitamin. Manfaat dari kolin ini sebenarnya menjaga sistem saraf, khususnya yang terkait dengan gerakan otot, gerak jantung, dan juga memori. Tentunya, ini dibutuhkan supaya anak bisa lancar menerima pelajaran di sekolah. 

Baca Juga : Perhatikan, 6 Cara Ini untuk Tahap Perkembangan Kognitif Anak

 

3. Daging Tanpa Lemak

Mengonsumsi daging tak melulu membuat tubuh kelebihan lemak atau kelebihan berat badan, lho. Apalagi kalau Ibu menghidangkan daging tanpa lemak untuk anak. Perlu Ibu ketahui daging merah tanpa lemak ternyata sangat kaya akan kandungan Zat Besi. Lalu apa hubungannya dengan kecerdasan otak?

Ibu harus tahu tubuh anak memerlukan Zat Besi untuk memperlancar peredaran darah. Di dalam darah tersebut, terdapat oksigen dan nutrisi lainnya. Tentunya, nantinya akan sampai ke daerah otak. Ketikan anak kekurangan Zat Besi, dapat memperlambat perkembangan kognitif anak. Bahkan, mengurangi fokus atau konsentrasi. Ini akan berdampak pada nilai akademis anak. Ibu bisa memberikan daging tanpa lemak, seperti ayam, daging sapi, ikan, dan juga kerang.

 

4. Kacang-kacangan dan Biji-bijian

Bisa dibilang sebenarnya Ibu bisa mendapatkan semacam Vitamin otak alami untuk anak. Salah satu caranya adalah anak diberikan sajian yang mengandung kacang-kacangan dan juga biji-bijian.

Bahan makanan ini mengandung banyak Protein, Asam Lemak, Zat Besi, Vitamin E dan Zinc. Semua kandungan ini bermanfaat untuk mencegah masuknya radikal bebas ke tubuh anak. Selain itu, bahan makanan ini juga merupakan nutrisi otak alami. Ibu bisa memberikan sereal gandum, kacang kedelai, hingga kacang merah untuk anak. 

 

5. Susu

Pastinya, Ibu sudah tahu kalau susu dapat membantu pertumbuhan tulang dan gigi. Namun, tahukah Ibu kalau susu, terutama susu coklat bisa menambah energi dengan cepat. Ketika energi anak maksimal, tentunya mood menjadi baik serta tak sulit konsentrasi.

Anak akan mudah menyerap pelajaran dan daya ingatnya pun bisa lebih kuat. Hal ini juga bisa memengaruhi performa anak di sekolah. Selain itu, susu coklat juga bisa mengurangi risiko obesitas pada anak. Ini karena jenis susu tersebut bisa membuat anak kenyang lebih lama.

Bila anak tidak begitu menyukai susu sapi putih, Ibu bisa memberikan minuman coklat yang mengandung susu, seperti MILO 3in1. Minuman coklat favorit anak ini mengandung susu, bubuk kakao, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Minuman berenergi ini juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Dukung terus pertumbuhan anak dengan selalu menyediakan bahan makanan penambah daya ingat dan kecerdasan. Mari Ibu, siapkan makanan penuh gizi untuk anak!

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya untuk cerdas dan berprestasi. Hal ini membuat para Ibu mencari tahu cara meningkatkan kecerdasan anak yang tepat. Bahkan, tak jarang Ibu mendaftarkan sejumlah les untuk merangsang kecerdasan anak.

Sebenarnya, cara meningkatkan kecerdasan anak tidak melulu seperti itu, Bu. Memasuki usia sekolah, anak memiliki banyak energi untuk bisa digunakan lewat aktivitas fisik. Jenis kegiatan itu juga tanpa disadari Ibu bisa meningkatkan kecerdasan otak anak, lho. Jadi, anak tidak usah melulu berkutat dengan pelajarannya.

Lalu, apa saja aktivitas fisik yang dapat melatih kecerdasan otak anak? Ini beberapa olahraganya yang perlu Ibu ketahui.

 

1. Senam Pagi

Cara meningkatkan kecerdasan anak yang pertama ini bisa dilakukan anak dan Ibu secara bersama di rumah. Ibu hanya bermodal sepatu olahraga dan video streaming. Senam pagi sebenarnya merupakan aktivitas fisik yang fungsinya untuk peregangan. Biasanya, ini akan memicu kemampuan motorik anak karena menggunakan musik dan gerakan seperti tarian.

Sekarang ini, banyak sekali contoh video latihan senam pagi yang beredar di media sosial. Ibu bisa memilih yang sesuai dengan kemampuan anak. Lakukan senam pagi setiap hari selama 30 menit bersama anak.

Melakukan gerakan fisik yang teratur ini bisa meningkatkan kadar hormon oksitosin di dalam tubuh. Nah, hormon ini berfungsi untuk meningkatkan memori otak anak.

Baca Juga : Ini Cara Tingkatkan Rasa Percaya Diri pada Anak Selama di Rumah

 

2. Lari Pagi

Salah satu penyebab yang membuat nilai akademis anak tidak begitu baik adalah sulitnya untuk fokus saat di sekolah karena mood-nya jelek. Tahukah Ibu kalau lari bisa membantu anak mengatasi masalah tersebut?

Olahraga lari sendiri sebenarnya merupakan aktivitas fisik yang tidak mengeluarkan banyak biaya dan fleksibel bisa dilakukan di mana dan kapan saja. Anak cukup lari rutin setiap hari selama 20-30 menit saja, Ibu bisa melihat hasilnya.

Dengan berlari pagi sekitar lingkungan rumah, bad mood anak pun bisa menghilang. Alhasil, anak lebih bisa konsentrasi belajar. Anak yang secara teratur berolahraga ringan dapat memecahkan masalah dan meningkatkan fokus mereka ketika beraktivitas di sekolah.

 

3. Pencak Silat

Anak yang memiliki emosi tidak stabil dan sering bad mood juga dapat membuat kecerdasan otaknya sulit meningkat. Hal ini karena anak akan cenderung bersikap masa bodoh dengan pelajaran yang tengah dijelaskan. Bahkan, marah-marah dan mudah menyerah ketika tidak berhasil menyelesaikan soal dari guru. Emosi yang tidak stabil ini biasanya memang dialami oleh anak yang sudah memasuki usia puber.

Untuk itu, anak memerlukan sesuatu kegiatan untuk meluapkan emosinya supaya ia menjadi lebih tenang. Aktivitas yang cocok untuk mengatasi masalah itu adalah pencak silat.

Baca Juga : 6 Cara Membangun Karakter Saling Menghormati Dengan Olahraga

Olahraga yang satu ini biasanya menggunakan gerakan melompat, menendang, memukul, hingga berlari. Tentunya gerakan-gerakan ini bisa membuat energi anak terkuras.

Tanpa disadari aktivitas yang dilakukan saat olahraga pencak silat juga membantu anak menyalurkan emosi dengan baik. Bahkan, tubuh akan mengeluarkan endorfin atau hormon kebahagiaan yang membuat anak memiliki energi positif dan semangat. Anak pun akan merasa lega. Ketika memulai belajar, dia akan lebih segar dan mudah berkonsentrasi.

 

4. Bersepeda

Tahukah Ibu kalau salah satu manfaat bersepeda adalah untuk meningkatkan kecerdasan anak? Pasti Ibu bertanya-tanya bagaimana caranya? Jadi begini, ketika anak mengayuh sepeda, tentu ada bagian tubuh yang ikut beraktivitas. Bahkan, ada tiga anggota tubuh yang bekerja secara bersamaan, yaitu mata, tangan, dan kaki.

Ini tanpa disadari memerlukan konsentrasi penuh, terutama untuk menyelaraskan gerakan. Belum lagi, anak harus memastikan tubuhnya tetap seimbang di atas sepeda. Hal ini dapat melatih anak untuk berkonsentrasi penuh.

 

Melatih kecerdasan anak tidak lengkap tanpa adanya asupan gizi. Ibu bisa menyediakan minuman pelengkap nutrisi MILO Activ-Go sesudah anak melakukan aktivitas

Minuman coklat favorit anak ini mengandung susu, bubuk kakao, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO Activ-Go juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Tahukah Ibu kalau tahap perkembangan kognitif tak berhenti sampai usia balita saja? Saat memasuki usia remaja, perkembangan kognitif anak juga terus berlangsung. Jadi, Ibu tetap harus memperhatikan nutrisi anak sehari-hari. Jangan sampai anak kekurangannya.

Tahap perkembangan kognitif ini sesuai dengan teori yang disampaikan psikologis asal Swedia, Jean William Fritz. Piaget. Tahap perkembangan kognitif menurut Piaget adalah seorang anak bukan hanya memperoleh kecerdasan, tapi ini juga mengembangkannya seiring dengan bertambahnya usia anak. Seperti apa tahapannya?

 

Tahapan Perkembagan Kognitif Anak

Bagi Ibu yang belum paham, perkembangan kognitif adalah sejumlah tahapan perubahan yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia untuk memahami, mengolah informasi, memecahkan masalah, dan mengetahui sesuatu.

Menurut Piaget, terdapat 4 tahapan kognitif yang biasanya terjadi pada anak. Berikut ini beberapa penjelasannya. 

Baca Juga : Kenali Periode Tumbuh Aktif Pada Anak

 

1. Tahap Sensorimotor (Usia 18-24 Bulan)

Ini merupakan tahap perkembangan kognitif pertama dalam hidup manusia. Umumnya, terjadi sebelum anak memasuki usia 2 tahun. Dalam tahapan ini, biasanya seorang anak akan mulai penasaran dengan dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Mereka akan terlihat mulai merasakan sesuatu melalui panca indra yang juga tengah berkembang kemampuannya. Anak pun tengah giat menunjukkan aktivitas motoriknya. 

Dalam tahapan perkembangan kognitif ini, anak biasanya belajar melalui pengalaman yang dialaminya saja atau bisa juga karena coba-coba (trial and error). Misalnya, anak harus menangis untuk mendapatkan makanannya atau menunjukkan ketidaknyamanan. Bisa juga anak mulai mengoceh ketika membutuhkan perhatian dari orang tua.

Memasuki tahapan ini, umumnya seorang anak sudah memahami keberadaan satu objek akan tetap ada walau ia tak melihatnya lagi. Pada tahap ini, anak juga memahami bahwa suatu objek akan tetap ada meskipun mereka tidak dapat melihatnya. Misalnya, anak mulai menyembunyikan barang-barangnya di bawah bantal.

 

2. Tahap Praoperasional (Usia 2-7 Tahun)

Dalam periode ini, anak biasanya masih berpikir tingkat simbolik, dan belum menggunakan operasi kognitif. Apa maksudnya? Itu tandanya anak belum dapat menggunakan logika berpikir atau mengubah, menggabungkan, dan memisahkan pikirannya.

Selama masa perkembangan kognitif ini, kemampuan ingatan dan imajinasi anak mulai berkembang. Jangan heran saat anak mulai bercerita soal peri gigi ataupun kucing yang bisa berbicara. Bahkan, sebagian anak memiliki teman imajiner yang menemaninya bermain.

Nantinya, pemikiran-pemikiran anak ini akan berkembang menuju tahap bisa memakai pemikiran logis. Ada baiknya dalam tahap praoperasional ini Ibu ikut berperan. Misalnya, dengan ikut serta dalam khayalan anak dengan membuat cerita sebelum tidur bersama. Bisa juga Ibu bermain bersama teman imajinernya. Biarkan anak membuat imajinasinya sendiri.

Baca Juga : Kebutuhan Energi Anak dan Orang Dewasa Beda, Lho! Berikut Faktanya!

 

3. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun)

Dalam tahap perkembangan kognitif yang satu ini, anak mulai memunculkan sejumlah pertanyaan. Biasanya, hal ini terkait dengan sesuatu di luar nalarnya. Sesederhana ia bertanya, mengapa ada kucing berwarna pink dalam film kartun yang dilihat. Pertanyaan ini muncul karena dalam pengalamannya ia tak pernah melihat kucing dengan warna tersebut.

Biasanya, periode ini ditandai dengan adanya perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Pada tahap ini, anak dapat menggunakan pemikiran logis dan menerapkannya pada objek fisik. Anak juga mulai menyadari ada sejumlah peristiwa yang terjadi di luar dirinya.

Itu sebabnya, Ibu akan mendengar banyak pertanyaan soal lingkungan di sekitar anak. Bahkan, anak mulai memahami untuk tidak bersikap egois dan tahu ada perbedaan pendapat, pemikiran, perasaan, dan keyakinan seseorang. Beberapa anak justru jadi pengamat yang baik dalam tahapan ini.

 

4. Tahap Operasional Formal (Usia di atas 11 Tahun)

Saat inilah anak mulai menggunakan pemikiran kognitifnya. Maksudnya, anak yang memasuki tahapan ini sudah memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak. Maksudnya, dalam pikirannya, anak sudah bisa memperkirakan sesuatu hal secara matematis dan kreatif. Jadi, anak sudah bisa membayangkan cara menyelesaikan masalah di kepalanya.

Bahkan, anak mulai bisa mengevaluasi tindakannya. Anak lebih berpikir dengan logika dibandingkan imajinatif. Misalnya, ban sepeda anak bocor. Ia kemudian berpikir bagaimana cara memperbaikinya. Di dalam kepalanya, sudah jelas dia akan coba memompa ban atau membawanya ke bengkel sepeda.

Biasanya, anak yang punya imajinasi tinggi akan lebih mudah menjadi problem solver dalam periode ini. Ditambah lagi kalau dia aktif di lingkungannya. Pikiran logis biasanya muncul dari anak yang sempat memperhatikan peristiwa-peristiwa di sekitarnya.

Karena tahapan perkembangan ini sangat penting, Ibu harus memastikan kebutuhan nutrisi anak tetap tercukupi. Berikan makanan bergizi dan lengkapi dengan segelas MILO 3in1. Minuman coklat favorit anak ini mengandung susu, bubuk kakao, dan proses dua kali ekstrak malt yang menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Minuman berenergi ini juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Ayo, Ibu! Tetap dukung tahap perkembangan kognitif anak dengan berbagai cara. Ingat, peran Ibu sangat penting untuk kelancaran tumbuh kembang anak. 

Tahukah Ibu kalau anak sebaiknya tidak dibiarkan berdiam diri saja menatap gadget seharian? Anak juga harus melakukan kegiatan fisik untuk tumbuh kembangnya. Manfaat aktivitas fisik juga banyak sekali untuk kesehatan tubuh. Misalnya, mulai dari mengurangi lemak tubuh hingga meningkatkatkan metabolisme tubuh.

Untuk mendapatkan manfaat aktivitas fisik yang tepat, WHO menyarankan anak usia 5-17 tahun untuk setidaknya melakukannya 60 menit (satu jam) setiap harinya. Tujuan aktivitas fisik sendiri sebenarnya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Itu sebabnya, ini sangat penting dilakukan untuk anak.

Supaya Ibu bisa lebih memahami pentingnya kegiatan tersebut, berikut manfaat aktivitas fisik teratur bagi anak. 

 

1. Mengendalikan Berat Badan

Anak-anak pastinya cenderung lebih menyukai makanan manis dan junk food untuk dikonsumsi. Coba Ibu bayangkan kalau kebiasaan ini tidak dibarengi dengan kegiatan fisik. Pastinya, anak bisa mengalami masalah kelebihan berat badan atau obesitas. Sedangkan, permasalahan kesehatan ini dapat menghambat pertumbuhannya.

Menurut European Childhood Obesity Group (ECOG), melakukan aktivitas fisik sebenarnya masuk dalam program pengobatan masalah berat badan berlebih untuk anak. Jenis kegiatan ini sebenarnya membantu anak mengeluarkan energi dan kalori, meningkatkan massa tubuh tidak berlemak, serta kontrol keinginan makan.

Baca Juga : Pentingnya Aktifitas Fisik Bagi Pertumbuhan Anak

 

2. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Manfaat aktivitas fisik teratur lainnya adalah bisa meningkatkan daya tahan tubuh anak. Bila anak melakukannya rutin setiap hari, virus, bakteri, dan radikal bebas akan sulit masuk ke dalam tubuh. Hal ini karena sirkulasi darah meningkat saat tubuh anak aktif bergerak.

Sirkulasi darah yang seperti ini dapat dengan mudah membersihkan bakteri yang masuk ke saluran pernapasan. Tentunya, tanpa disadari antibodi anak semakin terbentuk untuk melawan infeksi. Tak lupa juga aktivitas fisik bisa mengurangi peradangan, sehingga tubuh lebih kuat melawan paparan penyakit.

 

3. Meningkatkan Kinerja Sendi dan Otot

Memiliki otot yang kuat bukan berarti tubuh anak akan mirip seperti atlet binaraga. Terkadang, kekuatan otot justru tidak terlihat oleh mata. Untuk mendapatkan otot yang kuat dan sendi lentur, anak harus rutin melakukan aktivitas fisik. Nah, mengapa kekuatan otot dan kelenturan sendi diperlukan anak?

Dalam periode pertumbuhan aktif, anak perlu menggunakan kemampuan motorik kasar dan halusnya. Namun, kemampuan tersebut tidak akan muncul kalau Ibu tidak mengasahnya. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah dengan melakukan aktivitas fisik.

Aktivitas fisik juga berfungsi untuk melatih sinyal antara otak dan seluruh otot yang ada di tubuh. Hal ini supaya kemampuan koordinasi anak bisa lebih lancar dan baik.

Baca Juga : Yuk, Bantu Anak Tingkatkan Imun dengan Melakukan Aktivitas Fisik

 

4. Memperbaiki Postur Tubuh

Anak Ibu memiliki postur yang sedikit bungkuk? Sebenarnya, postur yang seperti ini bisa dicegah dan juga diperbaiki. Bagaimana caranya? Salah satunya dengan aktivitas fisik, seperti lari, berjalan, dan melompat. Masalah ini sebenarnya masih ada hubungannya dengan tulang anak, lho.

Manfaat aktivitas fisik lainnya adalah meningkatkan kepadatan tulang anak. Hal ini supaya anak terhindar dari risiko osteoporosis ketika sudah bertambah usia nantinya.

 

5. Mencegah Stres dan Kecemasan

Ibu ternyata anak-anak yang mau memasuki usia remaja rentan sekali dengan stres hingga gangguan kecemasan. Hal ini karena pada masa tersebut, anak sangat sensitif terhadap pendapat orang lain. Untuk mencegah kondisi mental anak menjadi buruk, Ibu bisa mengajaknya melakukan aktivitas fisik.

Berjalan kaki selama 30 menit atau yoga bersama di rumah bisa menjadi pilihan Ibu dan anak beraktivitas fisik. Kegiatan ini membuat anak teralihkan dari pikiran negatif dan fokus terhadap hal lainnya. Selain itu, mood anak pun bisa membaik karena olahraga membuatnya lebih bersemangat.

Siapa tahu anak bisa mendapatkan kegiatan atau keterampilan favorit baru. Misalnya, jadi suka bersepeda, bermain inline skate, atau memasukan bola ke dalam keranjang. Tentunya, anak yang sudah fokus akan melupakan stres dan kecemasannya.

 

Jangan lupa, Ibu juga harus memberikan anak asupan bergizi untuk anak. Ingat, makanan yang masuk ke dalam tubuh selain untuk menjaga kesehatan digunakan untuk beraktivitas fisik. Itu sebabnya penting bagi Ibu untuk menyediakan minuman pelengkap gizi anak, seperti MILO Activ-Go.

Minuman coklat favorit anak ini mengandung susu, bubuk kakao, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Minuman berenergi ini juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Itu tadi manfaat aktivitas fisik untuk anak. Ibu jangan lupa untuk selalu mendukung pertumbuhan anak aktif. Selamat mencoba!

Ibu ingin mengajak anak berolahraga? Jangan lupa siapkan fisik anak dulu dengan melakukan pemanasan. Bagian dari olahraga ini sangat penting dan tidak boleh terlewat. Manfaat pemanasan juga banyak sekali untuk anak yang mau berolahraga. Sebelum mengetahui fungsi pemanasan sebelum olahraga, ada baiknya Ibu mengetahui apa tujuan dari pemanasan?

Tujuan pemanasan adalah membantu tubuh untuk lebih siap lagi menjalani olahraga. Termasuk mengurangi potensi cedera ketika melakukan aktivitas fisik tersebut. Ketika melakukannya dengan tepat, otot menjadi lebih lentur serta kuat. Tentunya, ini membuat anak lebih lancar berolahraga.

Untuk mendapatkan manfaat pemanasan, Ibu tak boleh asal melakukannya, lho. Salah-salah, otot tidak siap untuk berolahraga dan menimbulkan cedera. Tentunya, hal ini tidak diinginkan terjadi.

Gerakan pemanasan dan manfaatnya ini sangat penting dilakukan. Namun, Ibu harus tahu beberapa hal berikut yang bisa membuat manfaat pemanasan sulit dirasakan anak. Coba cek daftarnya, ya!

 

1. Melakukan Gerakan Terlalu Lama

Mendapatkan manfaat pemanasan, bukan berarti anak melakukan satu gerakan secara berulang dalam waktu yang lama, lho. Ibu harus tahu kalau satu gerakan stretching hanya memakan waktu singkat sekitar 10 detik. Hindari melakukannya lebih dari 20-30 detik. Hal ini hanya akan membuat otot beristirahat seperti saat pendinginan.

Tentunya, ini membuat otot menjadi kurang siap untuk melakukan olahraga yang lebih berat. Bila otot tidak siap, anak rentan mengalami cedera. Bahkan, anak bisa lebih cepat lelah.

Baca Juga : 6 Manfaat Melakukan Pemanasan Sebelum Berolahraga

 

2. Langsung Menggunakan Beban Tubuh

Tahukah Ibu kalau dalam pemanasan tidak boleh memaksa otot meregang. Jika Ibu melihat ada orang yang langsung melakukan push up atau sit up saat pemanasan, sebaiknya tidak ditiru. Biarkan otot-otot di tubuh merenggang dengan sendirinya.

Ketimbang melakukan gerakan yang menggunakan beban tubuh, sebaiknya lakukan gerakan yang lebih sederhana. Misalnya, gerakan kepala ke kiri dan kanan atau gerakan bahu ke depan dan ke belakang. Jenis stretching tersebut membuat otot-otot mudah beradaptasi dan lebih siap untuk berolahraga sebenarnya.

 

3. Meloncat ketika Awal Pemanasan

Sebenarnya, gerakan meloncat ada dalam set pemanasan. Namun, aktivitas ini tidak dilakukan ketika anak memulai stretching. Ingat Ibu, untuk mendapatkan manfaat pemanasan yang maksimal, harus sabar dan tentunya secara bertahap.

Sebaiknya, Ibu dan anak bisa memulai gerakan yang fokus terhadap meregangkan otot tubuh terlebih dulu. Mulai dari ujung kepala hingga kaki. Setelah otot-otot lebih siap baru mulai gerakan meloncat, seperti jumping jacks atau skipping. Ada baiknya untuk anak yang punya kelebihan berat badan hal ini tidak disarankan dilakukan untuk menghindari cedera.

Baca Juga : 5 Gerakan Pemanasan Lari untuk Cegah Cedera

 

4. Gunakan Latihan Kardio Sebagai Pemanasan

Pernahkah Ibu melihat orang lain melakukan lari, bersepeda, jalan cepat, atau berenang sebagai pemanasan sebelum berolahraga? Ternyata, hal tersebut tidak disarankan, lho. Apalagi kalau anak dan Ibu belum melakukan peregangan otot. Bahkan, bisa membahayakan tubuh.

Risiko mendapatkan cedera bisa lebih tinggi lagi kalau dipaksakan. Ada baiknya Ibu dan anak melakukan pemanasan secara bertahap dan jangan terburu-buru.

 

Itu tadi hal-hal yang perlu dihindari saat akan melakukan pemanasan sebelum berolahraga. Untuk membuat anak lebih berenergi dan bersemangat, Ibu juga bisa memberikan MILO Activ-Go sebelum dan sesudah berolahraga.

Minuman coklat favorit anak ini mengandung susu, bubuk kakao, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Minuman berenergi ini juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Bagaimana, Ibu sudah siap mengajak anak untuk berolahraga? Ingat, untuk mendapatkan manfaat pemanasan yang tepat, harus lakukan gerakan secara bertahap dan bersabar. Yuk, ajak anak berolahraga!

Apa yang biasanya membuat mood anak berantakan ketika di pagi hari? Pastinya, karena ia harus bangun pagi dan buru-buru ke sekolah dan tidak ada waktu bersantai. Supaya bad mood ini tak berlangsung seharian, Ibu harus membantunya. Salah satunya dengan memberikan susu coklat sebagai pelengkap sarapan.

Mengapa harus susu coklat? Menurut penelitian yang diterbitkan Journal of Psychopharmacology, kakao atau coklat ternyata memiliki kandungan polifenol yang berhubungan dengan mood positif seseorang. Jadi, tak salah kalau anak minum susu coklat ketika pagi hari datang. 

Lalu, apa saja manfaat minum susu coklat pagi hari terkait mood positif yang perlu Ibu diketahui? Cek beberapa penjelasannya berikut ini. 

 

1. Menurunkan Tingkat Stres

Tahukah, Ibu? Coklat atau kakao memiliki antioksidan yang bisa memperlambat dan mengatasi masalah stres oksidatif. Stres jenis ini merupakan kondisi tubuh yang terlalu banyak terpapar radikal bebas. Bila dibiarkan, jenis stres ini dapat membuat seseorang mengalami sejumlah masalah kesehatan mental, termasuk gangguan kecemasan.

Tentunya, saat anak keluar rumah untuk sekolah, ada kemungkinan dapat terpapar sejumlah virus, bakteri, hingga radikal bebas. Untuk mencegah munculnya stres oksidatif, Ibu bisa rutin memberikan susu coklat untuk anak setiap pagi dan ketika pulang sekolah. 

Baca Juga : Benarkah Susu Bikin Anak Tinggi? Ini Faktanya!

 

2. Sebagai Stimulan Kegembiraan

Pernahkah Ibu mengonsumsi minuman coklat dan merasa semua hal jadi lebih baik? Itu memang salah satu manfaat minum coklat. Berdasarkan studi dari Journal of Psychopharmacology, coklat sendiri mengandung asam amino triptofan. Jenis asam amino ini ternyata berfungsi untuk memproduksi serotonin, hormon yang dapat meningkatkan rasa gembira atau tenang.

Itu sebabnya, setelah mengonsumsi coklat, anak akan lebih bersemangat dan ceria. Bahkan, ia bisa langsung bersenandung dan melupakan bad mood yang dirasakannya beberapa menit lalu. Kalau sudah begitu, tampaknya aktivitas sekolah anak akan berjalan lancar. 

 

3. Memberikan Energi Lebih

Susu coklat juga mengandung teobromina. Ini merupakan zat yang mirip dengan kafein. Apa sebenarnya fungsi teobromina? Kandungan tersebut bermanfaat untuk memperlancar saluran pernapasan, terutama ketika anak mengalami batuk-batuk. Lalu mengapa fungsi ini mempengaruhi energi?

Tunggu dulu. Seperti yang Ibu ketahui, tubuh membutuhkan oksigen untuk beraktivitas. Kebutuhan energi anak sebenarnya tergantung banyaknya oksigen yang bisa sampai ke sejumlah otot ketika tengah beraktivitas. Bila oksigen tersumbat, sudah pasti anak menjadi loyo dan tidak fokus menjalani harinya. Jangan heran kalau anak menjadi lebih cranky dan murung.

Baca Juga : 5 Nutrisi Baik Minum Susu Coklat Setelah Olahraga!

 

4. Rasanya Lezat

Selain kandungannya, rasa minuman coklat juga bisa membuat anak lebih bersemangat. Apalagi, kalau Ibu menyajikannya secara lezat. Mengonsumsi sesuatu hal yang enak bisa membuat pikiran negatif hilang sesaat. Bahkan, anak mulai mengobrol dan mencairkan suasana.

 

Agar pikiran anak tetap positif ketika pagi hari, Ibu jangan sembarangan memilih produk minuman coklat. Ibu bisa memberikan anak susu coklat MILO 3in1. Selain mengandung susu coklat MILO ini juga mengandung bubuk kakao, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Minuman berenergi ini juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Ayo Bu, mulai rutin berikan susu coklat sebagai pelengkap sarapan anak. Ini agar nutrisi dan kebutuhan energi terpenuhi. Tak lupa membuat mood anak tetap positif sepanjang hari.

Setiap Ibu pastinya ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Salah satunya memberikan makanan dan minuman yang kaya gizi dan bisa membantu kegiatannya seharian. Ibu bisa memberikan minuman coklat sachet MILO sebagai pelengkap nutrisi yang diperlukan anak.

Sebenarnya ada beberapa keuntungan atau alasan Ibu bisa menjadikan minuman coklat sachet MILO ini sebagai pilihan. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui Ibu agar masa periode pertumbuhan aktif anak berjalan dengan lancar.

 

1. Takaran Pas

Dengan menggunakan coklat bubuk sachet, Ibu hanya perlu membuka bungkusnya dan mencampurkannya dengan air panas. Mudah, padat, dan sederhana! Ini karena dalam komposisi milo sachet sudah ada 22 gram campuran ekstrak malt (Barli) 39%, susu bubuk skim, gula, minyak nabati, bubuk kakao, 4 Mineral, dan premiks Vitamin. Ibu hanya tinggal menyeduh, mengaduk, dan langsung sajikan untuk anak.

Baca Juga : Nikmati Minuman Coklat Panas dengan 4 Kreasi Berikut!

 

2. Kaya akan Kandungan Gizi

Tidak usah dipertanyakan lagi, kandungan gizi minuman coklat MILO pasti kaya dan cocok untuk anak. Meskipun dijual dalam bentuk sachet,  energi total, gizi per sajian, dan kalori susu MILO sachet tetap sama dengan kemasan lainnya. Energi totalnya saja mencapai 120 kkal dengan kandungan energi dan lemak sebesar 30 kkal.

Tentu, ini dapat mengembalikan energi anak dalam waktu sekejap. kandungan milo sachet ini juga mengandung 6 Vitamin dan 3 Mineral yang membantu mengoptimalkan pertumbuhan anak, lho. 

 

3. Mudah Ditemukan

Jangan takut Ibu akan sulit untuk mencari MILO sachet. Ini karena produk tersebut sudah dijual di mana-mana. Mulai dari supermarket hingga warung-warung kecil. Bahkan, bila Ibu tak bisa keluar rumah, produk minuman berenergi ini bisa dipesan secara online. Semakin mudah untuk ditemukan, kan.  Jadi, bisa tersedia setiap saat di rumah untuk disajikan kepada anak.

Baca Juga :Resep Minuman Coklat Milo Untuk Kembalikan Energi Anak

 

4. Bisa Disimpan dengan Mudah

Salah satu hal yang menyebalkan dari menggunakan bubuk minuman adalah suka menggumpal. Tenang, Ibu. Hal ini akan sulit terjadi pada minuman coklat sachet MILO. Mengapa demikian?

Coklat bubuk ini sudah tersimpan dalam kemasan. Jadi, tidak akan terkena udara kecuali Ibu membuka bungkusannya. Biasanya, bubuk minuman akan menggumpal karena sudah pernah tersentuh ataupun terkena udara. Penyimpanannya pun menjadi lebih praktis, karena Ibu tak perlu box atau wadah untuk menaruh bubuk-bubuk coklat tersebut. Namun, Ibu tetap harus memerhatikan tanggal kedaluwarsa produk tersebut, ya.

Untuk tambahan energi anak agar ia bisa lebih aktif berkegiatan, Ibu bisa memberikannya MILO Activ-Go Sachet. Dalam MILO Activ-Go sachet, terdapat kandungan susu, bubuk kakao, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Minuman berenergi ini juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Penasaran mencoba minuman coklat sachet MILO? Yuk, jangan ragu lagi untuk diberikan kepada anak aktif.

Setelah anak beraktivitas fisik, biasanya akan terlihat lelah dan bad mood. Sebenarnya, itu tanda anak memerlukan energi tambahan untuk memulihkan kekuatan. Banyak yang bilang susu coklat sachet bisa menjadi pilihan Ibu untuk diberikan ke anak setelah beraktivitas. Mengapa demikian, ya?

Di dalam susu coklat sachet, pastinya ada bubuk kakao. Coklat mengandung serat, Karbohidrat, Lemak, Protein, Magnesium, Fosfor, dan Zat Besi. Coklat juga memiliki sejumlah antioksidan. Misalnya, katekin, flavonoid, serta polifenol. Bahkan, ada zat yang mendukung anti peradangan di dalamnya. Tak heran kalau susu coklat untuk anak 3 tahun ke atas sangat berguna bagi metabolisme tubuh, terutama bagi anak yang habis seharian beraktivitas fisik di luar rumah. Selain kaya akan nutrisi, ini beberapa alasan minuman berenergi ini cocok dikonsumsi sehabis olahraga atau latihan fisik.

 

1. Memulihkan Otot

Tahukah Ibu kalau setelah beraktivitas fisik, otot-otot anak mengalami penegangan atau kaku. Hal ini terkadang membuat tubuh terasa nyeri. Supaya cepat pulih, ada baiknya anak diberikan susu coklat. Mengapa demikian?

Hal ini karena susu coklat kaya akan Karbohidrat dan Protein. Kedua kandungan ini berguna untuk memulihkan jaringan mikrotik sejumlah otot yang bermasalah selama aktivitas fisik berlangsung. Jadi, juga bisa mencegah terjadinya peradangan otot ataupun masalah cedera.

Baca Juga : Wajib Tahu, Ini Manfaat Zat Besi dalam Susu Coklat Sachet

 

2. Membangun Otot

Banyak orang yang menuduh kalau susu coklat bisa menjadi penyebab munculnya masalah obesitas atau berat badan berlebih. Padahal, kenyataannya sebaliknya. Menurut penelitian dari The University of Texas at Austin College of Education, Amerika Serikat, susu coklat bisa membantu tubuh membentuk otot-otot yang baik sekaligus mengurangi lemak ketika rutin dikonsumsi setelah olahraga berat.

Jadi, yang bertambah bukan berat badan atau lemak. Namun, justru otot anak bisa lebih terbentuk lagi dari sebelumnya. Kalau anak tidak berlebihan mengonsumsinya, susu coklat justru mendatangkan keuntungan untuk fisiknya. 

 

3. Memberikan Energi Tambahan

Dalam Journal of Strength and Conditioning Research pada tahun 2011, ditemukan bahwa para pemain bola yang mengonsumsi susu coklat sebelum dan sesudah latihan, punya performa lebih lama sebelum akhirnya kelelahan. Hal ini dibandingkan dengan para pemain bola yang hanya mengonsumsi sport drink.

Ternyata, hal ini disebabkan jumlah oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Untuk anak yang aktif, pasokan oksigen sangat diperlukan. Ini karena kebutuhan energi tergantung seberapa banyak oksigen yang bisa sampai ke otot-otot ketika berolahraga. Semakin kurang oksigen, anak jadi mulai lelah dan lemas. 

 

4. Menjaga Performa Aktivitas Fisik

Tahukah Ibu mengapa anak memerlukan Kalsium di dalam tubuhnya? Salah satu fungsi Kalsium adalah memperlancar peredaran darah. Tentunya, oksigen, energi, dan nutrisi memerlukan peredaran darah yang lancar untuk memberikan ke setiap organ. Kebetulan tubuh memiliki cadangan Kalsium di tulang.

Kalau beraktivitas fisik, tentunya memerlukan Kalsium lebih banyak. Ketika Kalsium tubuh kurang, diambil lah cadangan yang ada di dalam tulang. Tentunya, hal ini membuat tulang menjadi lebih lemah dan rapuh. Bisa-bisa mengganggu performa fisik anak. Untuk itu, diperlukan kalsium tambahan dari susu coklat sachet. Ini supaya performa fisik anak tidak terganggu.

 

Oleh karena itu, ayo ajak anak untuk minum susu coklat setelah sarapan untuk memulai hari dengan berenergi dan membantu mereka tumbuh optimal. Untuk melengkapi energi anak sekaligus memberikannya minuman dengan kandungan susu, berikanlah MILO Activ-Go Sachet 22 gram.

Selain terdapat kandungan susu MILO sachet juga mengandung bubuk kakao dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. MILO sachetan juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Ini saatnya, Ibu selalu siapkan susu coklat sachet ketika anak memulai dan selesai beraktivitas fisik. Tentunya, ini agar kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi.

Anak termasuk yang lebih menyukai susu coklat dibanding putih? Tenang, Ibu tak perlu khawatir. Manfaat susu coklat juga tak kalah dengan susu putih, kok. Tentunya, dapat membantu dan mendukung pertumbuhan aktif anak.

Apalagi kalau susu coklat ini dikonsumsi pada pagi hari. Manfaat susu coklat semakin banyak diterima. Penasaran apa saja yang akan didapat anak. Cek penjelasan berikut ini supaya Ibu makin yakin memberikan anak minuman coklat. 

 

1. Pelengkap Sarapan

Tahukah Ibu kalau sarapan merupakan momen yang penting buat anak? Ini karena sarapan merupakan makanan yang pertama kali dikonsumsi anak setelah tidur semalaman. Sedangkan, anak membutuhkan energi untuk memulai aktivitasnya. Itu sebabnya, makan pagi yang penuh gizi perlu diterapkan oleh Ibu.

Minum susu coklat bisa menjadi pelengkap sarapan, lho! Nutrisi dalam susu ini akan menjadi cadangan energi untuk anak yang beraktivitas di sekolah. Jadi, anak tidak mudah lemas dan bisa berkonsentrasi penuh dalam mengikuti pelajaran. Bahkan, perut anak jadi tak mudah keroncongan.

Baca Juga : 7 Manfaat Minum Coklat Hangat Sebelum Tidur

 

2. Bernutrisi Tinggi

Seperti yang disebutkan sebelumnya, manfaat susu coklat adalah sebagai pelengkap nutrisi anak. Kira-kira kandungan gizi apa yang ada di dalamnya? Perlu Ibu tahu, susu cokelat mengandung Protein, Lemak baik, Karbohidrat, Vitamin C, dan elektrolit yang  dapat membantu memperbaiki jaringan otot yang kelelahan setelah beraktivitas.

Kandungan ini juga membantu tubuh anak tetap fit dan juga meningkatkan imunitas. Ketika harus belajar di sekolah dan mengikuti kegiatan ekskul, anak akan merasa lebih semangat karena tubuhnya segar. Bahkan, jadi sulit terpapar virus, bakteri, dan juga jamur. 

 

3. Memberikan Asupan Energi

Apakah susu coklat bisa menambah berat badan? Anggapan ini sering muncul ketika Ibu memberinya minuman coklat tersebut. Padahal, kenyataannya justru sebaliknya, lho. Bahkan, anak disarankan untuk mengonsumsi susu coklat sebelum dan sesudah beraktivitas berat. Terutama ketika melakukan olahraga. Mengapa demikian?

Hal ini karena susu menjadi asupan tinggi kalori dan Protein yang dapat membentuk energi baru. Bahkan, bisa memulihkan otot-otot yang kaku atau tegang sesudah olahraga. Jadi, anak tidak langsung loyo sehabis olahraga karena energinya sudah bisa kembali.

Manfaat susu coklat lainnya justru baik untuk mengurangi risiko obesitas. Ini karena mengonsumsi minuman coklat ini membuat perut anak terasa kenyang lebih lama. Hal ini tentu akan mengurangi keinginannya untuk membeli jajanan tidak sehat. 

Baca Juga : Benarkah Minum Susu Coklat Tingkatkan Imun Tubuh? Cek Faktanya!

 

4. Menjaga Kesehatan Tulang

Satu lagi manfaat susu coklat yang tidak boleh diabaikan, yaitu adanya kandungan Kalsium dan Vitamin D di dalamnya. Mengapa kedua nutrisi itu sangat penting? Perlu Ibu pahami anak masih dalam usia pertumbuhan sehingga memerlukannya untuk menguatkan dan membantu tulang serta gigi tumbuh.

Menurut Healthy Kids Association, tulang merupakan tempat cadangan kalsium tubuh berada. Jika tubuh merasa kekurangan zat tersebut, secara otomatis akan mengambil dari persediaan tulang. Itu menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Itu sebabnya, anak memerlukan asupan Kalsium dari luar, seperti dalam susu coklat. Tentunya, anak aktif memerlukan tulang dan gigi yang kuat.

 

Ada baiknya, Ibu tak boleh sembarangan memilih minuman coklat untuk anak. Pastikan, produk tersebut kaya akan nutrisi, seperti MILO 3in1. Dalam satu gelas sajian coklat kesukaan anak tersebut, terdapat kandungan susu, bubuk kakao, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.

Siapkan sarapan lengkap kaya nutrisi untuk anak setiap harinya. Jangan lupa tambahkan segelas MILO untuk anak agar ia merasakan manfaat susu coklat. Bila ibu kehabisan ide untuk menu sarapan, silakan cek di sini. Siapa tahu ada resep yang belum Ibu coba.