Protein adalah salah satu dari tiga makronutrien yang punya peran penting bagi tubuh. Salah satu fungsi protein adalah untuk membangun massa otot, sehingga sangat penting bagi anak yang suka berolahraga.
Pada dasarnya, ada dua jenis protein yang dapat kita konsumsi, yakni protein hewani dan protein nabati. Protein hewani bersumber dari hewan. Sementara itu, sumber protein nabati adalah tumbuh-tumbuhan.
Pentingnya Konsumsi Protein Nabati pada Anak yang Suka Olahraga
Protein hewani memang mengandung asam amino lebih lengkap. Kendati demikian, sumber protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan juga baik untuk dikonsumsi.
Penelitian membuktikan bahwa konsumsi sumber protein nabati pada orang yang rutin berolahraga menguntungkan dalam hal kekuatan, komposisi tubuh, serta pemulihan pasca olahraga.
Penelitian lain juga menemukan bahwa konsumsi lebih banyak protein nabati seperti kacang-kacangan dapat mendukung kesehatan jantung. Bahkan, bukti ilmiah menunjukkan dengan mengganti beberapa porsi protein hewani (bukan keseluruhan) dengan protein nabati baik bagi kesehatan jantung.
Selain itu, protein nabati juga baik untuk kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko berbagai penyakit kronis.
Apa saja makanan yang termasuk protein nabati yang baik dan apa manfaatnya?
Sumber Protein Nabati
Ada berbagai jenis makanan yang mengandung protein nabati. Beberapa jenis makanan juga disebut memiliki kandungan protein nabati lebih tinggi dibandingkan lainnya. Adapun studi menunjukkan bahwa diet tinggi protein baik untuk membangun kekuatan otot, membuat rasa kenyang tahan lama, dan membantu menurunkan berat badan.
Panduan New American Plate dari American Institute for Cancer Research juga menyarankan untuk mengkonsumsi protein nabati, seperti gandum, sayuran, dan kacang-kacangan, setidaknya dua atau tiga bagian dari piring Anda.
Berikut ini sumber protein nabati yang dapat Anda berikan untuk menunjang pertumbuhan anak:
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti buncis, kacang almond, kacang polong, adalah jenis makan yang kaya akan protein. Disebutkan bahwa dalam satu porsi atau setengah cangkir kacang-kacangan yang dimasak mengandung 9 gram protein. Selain itu, kacang-kacangan juga mengandung serat, vitamin, mineral, fitonutrien, dan polifenol yang kaya antioksidan. Menurut penelitian yang diterbitkan pada 2017 di International of Molecular Sciences, disebutkan bahwa kacang-kacangan memiliki sifat anti-kanker, anti-inflamasi, dan anti-diabetes. Itulah alasan kacang-kacangan menjadi protein nabati yang sangat baik untuk dikonsumsi.
Tahu, tempe, dan edamame
Tahu dan tempe yang merupakan produk olahan dari kedelai menjadi jenis protein nabati terkaya. Tahu mengandung sekitar 10 gram protein per setengah cangkir. Adapun tempe mengandung sekitar 15 gram protein per setengah gelas. Sementara itu, kacang edamame juga merupakan protein nabati yang baik dengan mengandung 8,5 gram protein per setengah cangkirnya.
Kabar baiknya, tahu dan tempe bisa diolah menjadi beragam hidangan lezat. Tahu juga bisa menjadi pengganti daging dalam beberapa olahan, seperti isian sandwich, sup, ayam kung pao, atau ayam asam manis.
Tak hanya kaya protein, produk kedelai juga mengandung kalsium dan zat besi dalam jumlah yang baik. Ini menjadikan olahan kedelai sebagai pengganti produk susu yang menyehatkan.
Biji-bijian
Biji-bijian, seperti biji rami, chia seed, atau quinoa, merupakan makanan sehat yang kaya akan protein. Dalam 1 sendok makan chia seed, terkandung 2 gram protein nabati. Sementara itu, biji rami dalam jumlah yang sama mengandung hingga 5 gram protein. Adapun dalam 100 gram quinoa yang telah dimasak mengandung 4 gram protein. Biji-bijian juga dikenal sebagai sumber protein yang komplit. Quinoa misalnya, mengandung 22 asam amino sehingga cocok dijadikan sebagai alternatif sumber karbohidrat pengganti nasi.
Spirulina
Spirulina, ganggang hijau-biru yang biasa ditemukan dalam bentuk bubuk bernutrisi, juga merupakan salah satu sumber protein. Dalam dua sendok makan atau 14 gram spirulina terkandung 8 gram protein lengkap yang bisa memenuhi 22% kebutuhan harian tubuh Anda akan zat besi dan 95% dari kebutuhan tembaga harian. Spirulina juga kaya akan magnesium, riboflavin, mangan, potassium, dan sejumlah kecil nutrisi lain yang diperlukan tubuh, termasuk asam lemak esensial.
Brokoli, kale, dan jamur
Beberapa jenis sayuran, khususnya yang berwarna gelap, juga mengandung protein. Jumlah protein yang terkandung dalam sayuran memang tidak dapat mencukupi kebutuhan protein harian. Namun, Anda bisa mengkombinasikan sayuran dengan makanan protein nabati lainnya untuk meningkatkan asupan protein. Misalnya, buatlah salad dari berbagai sayuran hijau dengan taburan quinoa. Sebagai informasi, dalam satu batang brokoli berukuran sedang, terkandung sekitar 4 gram protein. Sementara itu, satu cangkir kale mengandung 2 gram protein dan 5 buah jamur ukuran sedang menawarkan 3 gram protein.
Temukan
Resep Kreasi Milo
Ayo berkreasi dengan resep-resep menarik dari MILO untuk melengkapi energi dan nutrisi anak.