Pernahkah Ibu melihat anak menangis karena tidak mau masuk kelas? Biasanya, ini terjadi karena ia tak ingin berpisah dari Ibunya. Hal selanjutnya yang terjadi, Ibu masuk di dalam kelas menemani anak belajar. Sebenarnya hal itu tak perlu terjadi bila anak sudah diajarkan kemandirian. Lalu, bagaimana cara mendidik anak agar mandiri dan berani?
Cara melatih mental anak agar berani dan mandiri sebenarnya sudah bisa dilakukan sejak balita. Bahkan, di luar negeri anak usia 2 tahun sudah tidur di kamar sendiri. Namun terkadang, perasaan tidak tega, kurang sabar, dan geregetan orang tua yang membuat kemandirian dan keberanian anak tidak bisa muncul.
Perlu Ibu pahami anak yang belum bisa mandiri perlu mendapatkan perhatian khusus dari kedua orang tua. Perhatian ini bisa berbentuk stimulasi atau membuat kebiasaan mandiri secara bertahap. Hal ini bisa dilakukan dari mulai hal sederhana, seperti makan sendiri, merapikan mainan, hingga tidur di kamar sendiri.
Berdasarkan buku Positive Pushing, orang tua harus memberi kesempatan anak untuk mandiri sedini mungkin. Ibu harus memberikan anak sejumlah kebebasan supaya ia bisa menjadi diri sendiri dan menjalan dunianya atas keinginannya sendiri. Ini merupakan cara mendidik anak agar mandiri dan berani yang utama dilakukan.
Berikut merupakan cara untuk melatih sikap hidup mandiri, yaitu dengan melakukan beberapa hal ini.
1. Beri Kepercayaan pada Anak
Cara mendidik anak agar mandiri dan berani yang pertama sebenarnya datang dari orang tua. Ibu perlu paham kalau anak tidak akan bisa melakukan sesuatu kalau tidak diberikan kesempatan. Percayalah anak bisa melakukan hal yang ibu tugaskan. Jangan bantu sampai dia sudah merasa buntu.
Ibu bisa memulainya dengan memberikan jadwal belajar untuk anak. Misalnya, ibu memberikan jam khusus belajar ketika di rumah. Percayalah anak akan mengikutinya dan melakukannya dengan baik. Jangan terus diingatkan. Dengan demikian, anak merasa diakui dan dipercaya orang tuanya.
2. Membiasakan Anak Berpikir Kritis dan Logis
Biasakan anak untuk berpendapat. Jika ada hal yang menurutnya tidak sesuai dengan aturan, maka anak harus mengkritisinya. Ini juga termasuk ketika Ibu melakukan kesalahan. Jangan marah ketika anak complain dan tak boleh ragu untuk meminta maaf terhadap anak.
Biasakan anak untuk berpikir logis dalam memecahkan masalah. Ibu awalnya bisa membantu dengan mengarahkannya. Namun, kedua kalinya Ibu hanya perlu memantau anak menyelesaikan masalah.
3. Dorong Anak Mencoba Hal Baru
Keluar dari comfort zone awalnya memang penuh kekhawatiran dan ketakutan. Bila anak tidak mencoba hal baru, pastinya kemampuannya juga akan sulit berkembang. Itu sebabnya, cara mendidik anak agar mandiri dan berani salah satunya adalah mendorongnya coba hal baru.
Mulailah dengan memberikan informasi seputar kegiatan baru tersebut. Beri tahu sejumlah hal yang menyenangkan dari aktivitas tersebut supaya anak semakin tertarik. Anak juga sebaiknya melakukan trial terlebih dulu untuk mengetahui suasananya. Pastinya, ia butuh waktu untuk beradaptasi.
4. Jangan Bilang Anak Tidak Bisa
Cara mendidik anak agar mandiri dan berani lainnya adalah jauhkan dari kata-kata ini. “Kamu tidak bisa, Nak.” Tahukah Ibu hal tersebut hanya membuatnya menjadi rendah diri dan tidak percaya akan kemampuannya. Ia pun bisa menangis ketika Ibu menyuruh hal yang sama lagi.
Ibu sebaliknya harus mendukung yang tengah dikerjakan anak walau itu tidak sempurna. Hargai usahanya dan pencapaiannya. Bisa belum tentu hasilnya bagus atau sempurna.
5. Perkuat Ikatan
Tampaknya hampir semua anak di dunia ini suka diperhatikan dan dimanja orang tuanya. Namun, memang ada beberapa anak yang tidak bisa mengekspresikan keinginan itu. Ternyata, curahan kasih sayang itu membuat anak merasa aman dan nyaman.
Ia merasa keluarganya menerima dan mengakuinya. Walau ia melakukan kesalahan, keluarganya masih tetap menerimanya. Bahkan, membantu dan mendukung anak memperbaikinya. Ikatan yang kuat antara orang tua dan anak inilah yang membuatnya lebih mandiri dan berani menghadapi masalah serta hal-hal baru.
Sekarang Ibu sudah tahu, kan, cara mendidik anak agar mandiri dan berani? Jangan lupa untuk selalu mengimbanginya dengan nutrisi lengkap. Salah satu minuman pelengkap pertumbuhan dan perkembangan anak adalah MILO 3in1.
Produk minuman ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Minuman coklat berenergi ini juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Temukan
Resep Kreasi Milo
Ayo berkreasi dengan resep-resep menarik dari MILO untuk melengkapi energi dan nutrisi anak.