Semua Ibu pasti ingin melindungi anak dari kesedihan ataupun rasa kecewa. Namun sebenarnya, anak harus merasakan hal tersebut untuk memiliki sikap pantang menyerah. Dari kegagalan atau kekecewaan tersebut anak bisa belajar untuk bangkit dan menjadi kuat.
Pantang menyerah adalah suatu sikap tidak mudah patah semangat dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan, menganggap rintangan atau hambatan selalu ada dalam setiap kegiatan yang harus dihadapi.
Contoh pantang menyerah biasanya dilakukan oleh para atlet. Biasanya seorang atlet harus melewati rutinitas latihan yang berat. Ketika ikut lomba dan kalah, ia akan berlatih lagi demi memperbaiki kekurangan. Dari situlah, mereka terus berlatih dan bertanding untuk mencapai mimpinya.
Perlu Ibu pahami, anak yang mudah menyerah akan menjadikan kekalahan atau kekurangan sebagai alasan untuk melarikan diri dari sebuah masalah. Tentu saja hal ini tidak baik untuk dilakukan Masalah harus diselesaikan bukan justru dihindari. Untuk itu, Ibu bisa mengecek beberapa tips mendidik anak hingga memiliki sikap pantang menyerah berikut ini.
Baca Juga : Ini Rahasia Membangun Karakter Anak Lewat Olahraga
1. Beri Contoh Terlebih Dulu
Ketahuilah kalau anak akan mencontoh semua hal yang dilakukan orang tua. Itu sebabnya, sikap pantang menyerah harus ditunjukkan terlebih dulu oleh Ibu. Misalnya, Ibu harus bersikap tenang ketika menghadapi berbagai macam masalah. Terutama di depan anak.
Jangan mengeluhkan sesuatu ketika sedang berusaha memecahkan masalah. Contohnya, Ibu tengah memperbaiki salah satu mainan anak dan mengalami kesulitan. Lakukan dengan teliti dan bersemangat. Kalau tidak berhasil, coba lagi atau mencari cara lain. Dengan demikian, anak akan tahu kalau Ibu sebenarnya punya sikap pantang menyerah untuk menyelesaikan masalah serta ada beberapa jalan untuk bisa menghadapinya.
2. Biarkan Anak Lakukan Kesalahan
Ibu pastinya ingin anak menjadi yang terbaik di mana pun ia berada. Nah, keinginan itulah yang kadang-kadang menjadi boomerang untuk anak. Ibu jadi sering membantunya mengerjakan pekerjaan sekolah di rumah. Anak pun jadi terbiasa menerima bantuan Ibu. Bila tidak bisa, ia cenderung akan meminta Ibu untuk membereskan masalah itu.
Mulai sekarang, jangan terlalu membantu anak dalam mengerjakan PR. Biarkan anak belajar mendapatkan, menghadapi, dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Hal ini supaya anak terlatih untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Jadi, iya bisa lebih mandiri dalam beraktivitas. Merasakan kesalahan, justru membuatnya tahu kelemahan serta hal-hal yang harus diperbaiki.
Baca Juga : Cara Melatih Mental Anak Agar Berani dan Tangguh Dengan Olahraga
3. Puji Anak Jika Berhasil
Ketika anak mulai menunjukkan sikap pantang menyerah, ada baiknya Ibu mendukungnya. Contohnya seperti ini, anak belum pernah menggambar seekor jerapah. Beberapa kali ia harus menghapus gambarnya karena salah. Namun, akhirnya, anak berhasil menggambar seekor gambar walau belum terlalu bagus. Ia pun dengan bangga menunjukkan hasil jerih payahnya kepada Ibu.
Saat itu dilakukan, pujilah usaha anak itu. Hal ini membuat anak merasa dihargai segala usaha yang sudah dilakukannya. Ia pun jadi semakin percaya diri untuk melakukan aktivitas lain yang belum pernah dicobanya. Selain itu, anak juga tahu kalau pantang menyerah akan membuahkan hasil yang manis.
4. Ajari Anak Kelola Emosi
Anak belum memahami semua jenis perasaan, seperti sedih, senang, marah, harus diekspresikan. Coba ajari anak untuk melakukannya. Bisa dengan memberi contoh Ibu tertawa saat mendapatkan sebuah hadiah atau marah ketika anak berperilaku tidak baik.
Ibu juga bisa menanyakan perasaan anak ketika kalah dalam suatu lomba atau mendapat nilai jelek. Dari sini, anak akan paham kalau sebuah emosi harus dikontrol agar tidak menjadi suatu masalah. Untuk bangkit dari perasaan sedih dan kecewa, anak harus bisa menghadapi emosinya. Peran Ibu hanya bisa mengawasi dan memberi petunjuk saja.
5. Ajak Anak Pecahkan Masalah
Anak yang punya sikap pantang menyerah akan mendatangi Ibu dan mengajak diskusi soal masalah yang tengah dihadapinya. Bahkan, terhadap masalah yang sederhana, seperti di mana harusnya ia meletakan mainannya. Walau Ibu bisa memberi jawabannya, sebaiknya jangan dilakukan.
Ada baiknya, Ibu menanyakan ide-ide anak terlebih dahulu. Tugas Ibu adalah membuat anak sadar akan beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan. Biarkan anak yang memutuskan pilihannya untuk memecahkan masalah.
Untuk tambahan energi anak saat ia beraktivitas dan menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya, Ibu bisa memberikan MILO Activ-Go. Minuman coklat berenergi ini memiliki kandungan susu, cokelat, dan proses dua kali ekstrak malt menghasilkan energi alami di setiap butiran MILO. Susu MILO juga mengandung vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta kalsium, fosfor, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di periode tumbuh aktif.
Ada baiknya, Ibu mencoba tips-tips di atas. Semoga anak tumbuh dengan memiliki sikap pantang menyerah, ya.
Temukan
Resep Kreasi Milo
Ayo berkreasi dengan resep-resep menarik dari MILO untuk melengkapi energi dan nutrisi anak.