Anak Ibu hobi olahraga? Banyak hal yang perlu didukung karena banyak manfaat kesehatan yang didapatkan saat anak rutin latihan lari.
Namun, bagi banyak orang, salah satu tantangan terbesar saat berlari adalah mengatur pernapasan saat lari supaya tidak cepat lelah. Supaya bisa memberi arahan terkait olahraga lari dan penjelasan tentang cara mengatur pernapasan saat lari, Ibu bisa simak bahasan berikut ini.
Apa Definisi dan Manfaat Olahraga Lari?
Lari adalah salah satu bentuk olahraga aerobik yang paling umum dilakukan oleh banyak orang di seluruh dunia yang melibatkan gerakan tubuh yang berulang-ulang, seperti menggerakkan kaki dan lengan, yang meningkatkan denyut jantung dan melatih agar nafas kuat. Olahraga ini dapat dilakukan di dalam ruangan menggunakan treadmill atau di luar ruangan di jalanan, taman, atau lintasan lari.
Banyak manfaat yang yang didapatkan saat rutin melakukan lari, diantaranya menjaga kesehatan jantung dan sistem pembuluh darah, meningkatkan metabolisme, menjaga berat badan ideal, kebugaran fisik, dan menjaga mood atau kesehatan mental secara keseluruhan.1
Pentingnya Mengetahui Teknik Pernapasan Saat Lari
Salah satu kunci untuk bisa lari dengan nyaman adalah mengetahu trik pernapasan saat lari. Kemampuan itu membuat pelari mempunyai napas panjang yang membantu meningkatkan pasokan oksigen ke otot-otot yang sedang bekerja, meningkatkan stamina, dan mengurangi kelelahan. Tanpa teknik pernapasan yang benar, seseorang mungkin cenderung mengalami sesak napas, kelelahan yang cepat, atau bahkan kram perut.
Ketika anak Ibu tahu cara atur pernapasan saat lari itu dapat meminimalkan risiko cedera akibat ketegangan anggota tubuh, contohnya di bagian leher dan bahu.
Cara Mengatur Napas saat Lari
Lalu bagaimana supaya anak mulai terbiasa mengatur napas saat lari? Ibu bisa menjelaskan beberapa cara melatih pernapasan saat lari berikut ini:
- Lakukan pemanasan. Gerakan kardio ringan dan peregangan untuk pemanasan sebelum lari tidak hanya untuk mengurangi risiko cedera, tapi juga untuk meningkatkan kelenturan, sirkulasi darah, dan juga menguatkan pernapasan.
- Atur ritme pernapasan. Untuk melatih pernapasan saat lari, coba untuk mengatur ritme napas, misalnya, tarik napas dalam setiap tiga langkah, lalu hembuskan napas setiap tiga langkah.
- Atur keluar masuk udara. Saat berlari jarak pendek, atur keluar masuk udara dengan menarik napas melalui hidung dan hembuskan napas melalui mulut. Sedangkan untuk lari jarak sedang dan jauh, bisa ditambahkan dengan menghirup dan melepaskan udara lewat mulut. Tips tersebut juga bisa jadi cara melatih tahan nafas panjang.
- Jangan menarik napas terlalu keras. Hindari tarikan napas yang terlalu dalam yang dapat menyebabkan kram atau ketegangan pada otot perut. Tarik napas secukupnya untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
- Atur kecepatan. Ibu juga bisa menjelaskan pada anak pentingnya mengatur pace (kecepatan lari) dengan kemampuan agar napas tidak cepat ngos-ngosan. Sedangkan untuk cara meningkatkan pace lari, bisa dicoba untuk menambah intensitas latihan lari secara bertahap.
Bagaimana Cara Berlari Jika Punya Masalah Pernapasan?
Selain tips-tips di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pelari yang punya masalah dengan kesehatan pernapasan, misal alergi debu dan asma.
- Konsultasikan dengan dokter. Sebelum memulai program latihan lari atau aktivitas fisik apa pun, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter, terkait masalah alergi dan asma sehingga mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan.
- Kenali pemicu alergi. Cari tahu apa yang jadi penyebab alergi, misal debu atau serbuk sari. Selanjutnya, cobalah untuk menghindari berlari di tempat yang rentan dengan pemicu alergi.
- Gunakan masker olahraga. Menggunakan masker pelindung saat berlari dapat membantu menyaring debu dan partikel lain dari udara yang dan mengurangi risiko reaksi alergi. Gunakan jenis masker yang nyaman untuk bernapas atau tidak bikin pengap.
- Lakukan pemanasan. Sebelum memulai sesi lari, lakukan pemanasan yang cukup untuk mempersiapkan kondisi tubuh, terutama organ pernapasan sehingga mengurangi kemungkinan serangan asma kambuh.
- Sediakan inhaler (jika diperlukan). Sediakan inhaler saat lari sebagai antisipasi pengobatan darurat bagi yang memiliki riwayat asma. Gunakan inhaler sesuai petunjuk dokter.
- Jaga hidrasi dan nutrisi tubuh. Pastikan tubuh tidak kekurangan cairan saat berlari. Minum air secara teratur untuk menjaga kelembapan tubuh dan membantu mengurangi risiko serangan asma. Selain itu, pastikan cukupi nutrisi tubuh dengan gizi seimbang agar kondisi fisik lebih kuat.
Itu tadi bahasan mengenai cara mengatur pernapasan saat berlari dan beberapa penjelasan lainnya. Ibu juga bisa bisa mendukung anak yang ingin belajar lari dengan memenuhi asupan energinya.
Berikan MILO Activ-Go setelah anak berolahraga untuk mengembalikan tenaga dan semangatnya. MILO terdiri dari komposisi utama, yaitu kandungan susu, coklat, dan malt. Selain itu juga mengandung vitamin B kompleks, C dan D, kalsium, dan zat besi untuk mendukung energi dan nutrisi anak di masa tumbuh aktifnya.
Source:
Everyday Health. Running: What It Is, Health Benefits, How to Get Started, and How to Get Better. Retrieved 8/5/2024 from https://www.everydayhealth.com/fitness/running/
Runners World. How to breathe when running. Retrieved 8/5/2024 from https://www.runnersworld.com/uk/training/a41030894/how-to-breathe-when-running/
Bola. Cara Mengatur Napas saat Lari agar Tidak Mudah Lelah dan Ngos-ngosan. Retrieved 8/5/2024 from https://www.bola.com/ragam/read/5022526/cara-mengatur-napas-saat-lari-agar-tidak-mudah-lelah-dan-ngos-ngosan?page=5
Healthline. Exercise and Sports with Allergic Asthma: How to Stay Safe. Retrieved 13/5/2024 from https://www.healthline.com/health/asthma/exercise-safely-allergic-asthma-tips
Temukan
Resep Kreasi Milo
Ayo berkreasi dengan resep-resep menarik dari MILO untuk melengkapi energi dan nutrisi anak.