Kebutuhan Energi Orang Dewasa dan Anak-anak Berbeda, Lho! Ini Penjelasannya
Tahukah Ibu kalau kebutuhan energi anak-anak dan orang dewasa itu berbeda? Ternyata, ini harus diperhatikan sekali oleh Ibu ketika menyiapkan makanan dan minuman. Bahkan, mulai dari porsinya hingga jenis makanan yang baiknya berbeda, lho. Supaya tidak bingung untuk memenuhi kebutuhan energi anak, yuk, simak beberapa penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Energi dalam Tubuh?
Energi dalam tubuh dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi. Karbohidrat, lemak, dan protein adalah tiga sumber utama energi. Proses metabolisme dalam tubuh mengubah zat-zat ini menjadi energi yang digunakan untuk berbagai aktivitas fisik dan mental. Energi diukur dalam satuan kalori, yang menunjukkan jumlah energi yang dapat dihasilkan dari makanan tersebut.
Mengapa Kebutuhan Energi Setiap Manusia Berbeda-Beda?
Kebutuhan energi setiap orang berbeda-beda karena berbagai faktor, antara lain:
- Usia: Anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan orang dewasa.
- Jenis Kelamin: Pria umumnya memiliki kebutuhan energi yang lebih tinggi daripada wanita karena perbedaan komposisi tubuh dan tingkat aktivitas fisik.
- Tingkat Aktivitas Fisik: Orang yang aktif secara fisik, seperti atlet atau pekerja manual, memerlukan lebih banyak energi dibandingkan mereka yang memiliki gaya hidup sedentari atau tidak aktif.
- Masa Tubuh: Orang dengan massa tubuh yang lebih besar biasanya membutuhkan lebih banyak energi untuk menjalankan fungsi tubuh dan aktivitas sehari-hari.
- Kondisi Kesehatan: Kondisi kesehatan tertentu, seperti kehamilan atau penyakit, dapat meningkatkan kebutuhan energi tubuh.
Apa Saja Kebutuhan Energi Sehari-Hari?
Kebutuhan energi sehari-hari bervariasi, tetapi umumnya terdiri dari:
- Energi untuk Metabolisme Basal (BMR): Energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi dasar tubuh saat istirahat, seperti bernapas, menjaga suhu tubuh, dan sirkulasi darah.
- Energi untuk Aktivitas Fisik: Energi yang digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, bekerja, berolahraga, dan aktivitas lainnya.
- Energi untuk Pencernaan Makanan: Energi yang dibutuhkan untuk mencerna, menyerap, dan memetabolisme makanan yang kita konsumsi, yang dikenal sebagai efek termik makanan.
Kebutuhan Kalori
Sebenarnya perbedaan kebutuhan gizi anak dan orang dewasa berdasarkan banyak faktor. Misalnya, usia, jenis kelamin, berat badan, hingga aktivitas. Namun, Kemenkes RI lewat Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2013 sudah memberikan standarnya.
Salah satu kandungan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk beraktivitas adalah kalori. Berdasarkan aturan tersebut, kebutuhan kalori orang dewasa setiap harinya adalah 2.200 Kkal. Sedangkan untuk anak berusia 7-9 tahun, hanya butuh 1.850 Kkal. Jumlah ini bukan sekali konsumsi, ya. Namun, dibagi-bagi untuk tiga kali waktu makan dalam sehari.
Baca Juga : 5 Makanan Ini Bisa Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak Aktif
Kebutuhan Protein
Kebutuhan gizi anak lainnya adalah protein. Nutrisi yang satu ini dibutuhkan agar seluruh organ tubuh dapat bekerja dengan lancar. Selain itu, protein juga berhubungan dengan kebutuhan anak sekolah, lho. Ini karena nutrisi itu membantu meningkatkan kemampuan kognitif otak anak. Berguna sekali untuk performa anak selama berada di sekolah.
Berdasarkan Angka Kebutuhan Gizi (AKG) dari Kemenkes RI, berikut ini jumlah kebutuhan protein anak dan dewasa.
Kebutuhan protein laki-laki:
- Anak-anak (5-11 tahun): 49-56 g
- Remaja (12-25 tahun): 62-72 g
- Dewasa (26-45 tahun): 62-65 g
- Lansia (41-65 tahun): 65 g
- Manula (>65 tahun): 62 g
Kebutuhan protein perempuan:
- Anak-anak (5-11 tahun): 49-60 g
- Remaja (12-25 tahun): 56-59 g
- Dewasa (26-45 tahun): 56 g
- Lansia (41-65 tahun): 56 g
- Manula (>65 tahun): 56 g
Baca Juga : Ini Tips Memenuhi Kebutuhan Energi Anak Aktif
Porsi Makan
Ketika anak memasuki usia sekolah, kebutuhan energi dan gizinya pun semakin meningkat. Ini karena ia mulai belajar menerima materi di kelas dan juga aktivitasnya semakin padat. Untuk memenuhi nutrisinya, Ibu harus mengetahui porsi makan yang tepat untuk anak. Jangan sampai yang Ibu berikan adalah porsi balita ataupun orang dewasa.
Berdasarkan rekomendasi dari Kemenkes RI, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan Ibu ketika memberikan asupan nutrisi kepada anak. Berikut ini yang perlu Ibu ketahui:
- Anak direkomendasikan melakukan tiga kali makan utama pada pagi, siang, serta malam hari.
- Pilih menu makanan yang kaya sayuran dan buah-buahan.
- Jangan lupakan protein dalam menu makanan anak. Ada baiknya 30 % asupan hewani dan 70% protein nabati dalam sehari.
- Berikan makanan camilan dalam kebutuhan gizi seharian.
- Ada baiknya anak tidak terlalu sering konsumsi makanan manis, berlemak, dan juga jenis siap saji.
Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI dalam Program Isi Piringku, berikut rekomendasi pembagian porsi makanan dalam piring dalam sehari:
- Makanan pokok 2/3 piring.
- Lauk pauk 1/3 dari ½ piring.
- Sayuran 2/3 piring.
- Buah-buahan sekitar 1/3 dari ½ piring.
Ada baiknya Ibu menyajikan menu makanan bervariasi supaya anak tak mudah bosan. Nah, tak seperti orang dewasa, anak juga belum familiar dengan rasa pedas ataupun pahit.
Jadi sebaiknya, Ibu menghindari pemakaian bahan makanan yang memiliki rasa tersebut. Misalnya, pare, terong ataupun cabai. Bumbu yang terasa tajam atau menyengat pun sebaiknya dihindari. Supaya anak bisa makan dengan tenang tanpa keluhan.
Untuk melengkapi kebutuhan energi anak, Ibu bisa memberikan MILO 3in1 setelah sarapan maupun di waktu snack time. MILO 3in1 dengan cokelat, susu dan malt bisa membantu anak mendapatkan 100% energinya karena diperkaya Vitamin B2, B3, B6, B12, C, dan D, serta Kalsium, Fosfor, dan Zat Besi.
Yuk, mulai sekarang perhatikan kebutuhan energi anak. Ibu bisa membantunya lewat menyajikan makan dan minuman kaya nutrisi. Semoga informasi ini membantu, ya!
Temukan
Resep Kreasi Milo
Ayo berkreasi dengan resep-resep menarik dari MILO untuk melengkapi energi dan nutrisi anak.