Olahraga lari memang terlihat tidak terlalu berat dan simple. Namun, bila anak tidak melakukan persiapan yang tepat, bisa saja muncul cedera di kaki atau bagian tubuh lainnya. Untuk itu, Ibu harus memastikan anak melakukan gerakan pemanasan sebelum lari dimulai.
Pemanasan berguna untuk membuat otot-otot menjadi lebih fleksibel, kuat, dan sehat. Otot yang fleksibel ini diperlukan untuk menjaga rentang pergerakan antar sendi.
Manfaat Pemanasan Sebelum Lari
Tanpa gerakan pemanasan sebelum lari, otot-otot akan memendek dan menjadi tegang. Hal inilah yang memungkinkan terjadinya nyeri sendi, kram, ataupun kerusakan pada otot. Tentunya, Ibu tak ingin anak mengalami masalah kesehatan tersebut bukan? Berikut ini berbagai manfaat pemanasan sebelum lari:
Meningkatkan performa olahraga
Pemanasan sebelum lari membantu meningkatkan suhu dan fleksibilitas otot, serta membantu tubuh menjadi lebih efisien dan aman selama berolahraga. Pemanasan sebelum lari juga memungkinkan peningkatan detak jantung dan pernapasan secara bertahap di awal aktivitas.
Meminimalisir risiko cedera
Pemanasan secara perlahan menghangatkan jantung dan pembuluh darah, yang juga disebut sistem kardiovaskular. Hal ini juga bisa meningkatkan suhu tubuh dan meningkatkan aliran darah ke otot. Ketika suhu tubuh dan fleksibilitas otot meningkat, sistem kardiovaskular akan siap untuk melakukan aktivitas fisik. Hal ini juga membantu untuk mencegah cedera dan nyeri otot.
Bagaimana Cara Melakukan Pemanasan yang Tepat?
Melihat manfaatnya, bisa dibilang pemanasan adalah bagian penting untuk mempersiapkan tubuh sebelum berolahraga. Itu sebabnya, gerakan pemanasan sebelum lari tidak boleh dilakukan sembarangan atau sekadar bergerak tidak beraturan. Ibu bisa meminta si Kecil melakukan pemanasan tepat sebelum Anda berolahraga.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, mintalah si kecil lakukan pemanasan minimal 10 menit. Pemanasan bisa dilakukan dengan memusatkan perhatian terlebih dahulu pada kelompok otot besar, seperti paha belakang. Untuk hasil terbaik, mulailah gerakan pemanasan dengan perlahan, lalu tingkatkan kecepatannya.
Banyak gerakan pemanasan yang berfokus pada latihan kardio dan rentang gerak, seperti jumping jack dan lunge. Ibu juga bisa meminta si kecil melakukan pemanasan sederhana dengan berjalan di tempat sambil mengayunkan lengan perlahan, atau bahkan menari mengikuti beberapa lagu.
Gerakan Pemanasan Sebelum Berlari
Apakah Ibu masih bingung mengenai gerakan pemanasan yang bisa dilakukan bersama si kecil? Berikut ini sejumlah contoh gerakan pemanasan sebelum lari yang bisa diterapkan pada Ibu dan juga anak:
1. Jalan Cepat
Bagaimana cara melakukan gerakan pemanasan yang tepat? Salah satu caranya adalah anak melakukan olahraga yang dimaksud dalam versi yang lebih ringan. Misalnya, anak ingin olahraga lari. Untuk pemanasan, anak bisa lakukan jalan cepat selama 10-15 menit sebelum berlari.
Saat jalan cepat, usahakan fokus terhadap otot kaki dan tangan. Anggap saja tengah berlari. Hal ini dilakukan supaya otot-otot di bagian kaki dan tangan mulai terbiasa dengan gerakan di bagian tersebut. Pemanasan dengan jalan cepat ini juga mencegah terjadinya “otot kaget”. Maksudnya, otot terasa kaku dan nyeri karena langsung berolahraga.
2. Butt Kicks
Gerakan pemanasan yang satu ini berguna untuk mengencangkan dan memperkuat otot paha bagian belakang. Tentunya, bagian tubuh yang satu ini akan banyak digunakan ketika anak melakukan olahraga lari.
Tenang Bu, gerakan pemanasan yang satu ini cukup mudah diikuti oleh anak. Pertama-tama, tekuk lutut kanan dan angkat tumit ke arah belakang mendekati bokong. Lakukan gerakan ini secara bergantian dengan kaki kiri. Perhatikan tumpuan berat tubuh berada di dasar kaki (pangkal jari-jari kaki).Gerakan selanjutnya, anak diminta tendangkan bagian tumit ke arah bawah pantat secara bergantian. Pastikan bagian tumit mengenai ujung pantat tersebut. Satu set butt kick dilakukan selama 30 detik dengan istirahat 20 detik. Anak bisa melakukannya selama 5-10 menit.
3. Hip Circle
Perlu Ibu ketahui, selain bagian kaki, area panggul juga mendapatkan tekanan besar saat anak berlari. Agar cedera otot di bagian panggul anak tidak terjadi, Ibu harus mengajari anak untuk melakukan hip circle atau gerakan memutar pada area tubuh tersebut.
Gerakan ini dilakukan dengan berdiri dengan kaki terbuka. Kemudian, mulailah gerakan memutar di daerah panggul ke satu arah saja. Setelah melakukan 6-10 putaran di sisi tersebut, anak dapat menukar arah posisi hip circle. Lakukan hal tersebut kurang lebih 10 menit.
4. Calf Raises
Manfaat gerakan pemanasan dilakukan supaya bagian-bagian tubuh yang akan bekerja keras saat berlari siap dan tidak kaku. Salah satunya, otot betis. Area tubuh ini biasanya akan berkontraksi ketika anak mulai menaikkan kaki dari tanah (posisi kaki berlari). Untuk menghindari cedera di bagian tersebut, ibu bisa menyarankan anak melakukan gerakan calf raises.
Caranya tidak sulit kok, Bu. Anak bisa berdiri di pinggir tangga atau tempat yang lebih tinggi. Lalu, bagian belakang telapak kaki dibiarkan menggantung dengan posisi tubuh menghadap ke depan dan dalam.
Setelah posisi tubuhnya tepat, naik-turunkan kaki secara bergantian secara perlahan untuk meregangkannya. Anak diminta rasakan adanya kontraksi di bagian otot betis. Jika sudah merasakan kontraksinya, itu berarti gerakan peregangan yang dilakukan sudah tepat. Lakukan aktivitas itu selama kurang lebih 10 menit dengan tiap set 1 menit calf raises dan 1 menit istirahat.
5. Walking Lunges
Bila aktivitas peregangan yang dilakukan kurang tepat, biasanya anak akan mengalami otot kaku ataupun kram. Umumnya, hal ini bisa terjadi di area kaki hingga pinggang. Bahkan, dalam kasus yang ekstrem, bisa mengalami kerusakan permanen. Inilah hal yang ingin dihindari Ibu.
Walking lunges bisa menjadi salah satu gerakan peregangan yang aman dan tepat ketika anak akan melakukan olahraga lari. Caranya pasti mudah diikuti anak. Pertama-tama, tekuk lutut ke arah depan hingga membentuk sudut 90 derajat. Usahakan supaya hampir menyentuh tanah.
Coba tahan di posisi tersebut selama 2-4 detik. Lalu, kembali secara perlahan ke posisi berdiri. Lakukan gerakan tersebut sebanyak 10 kali dan 1 menit istirahat dalam satu set. Lakukan 5-10 menit sesuai kebutuhan.
Sekarang, Ibu sudah tahu gerakan pemanasan yang tepat untuk anak yang ingin melakukan olahraga lari, kan. Nah, jangan lupa setelah selesai lari, anak juga harus melakukan pendinginan agar otot-otot terhindar dari cedera.
6. Ankle Movement
Ankle movement atau gerakan pergelangan kaki juga bisa menjadi cara pemanasan sebelum lari yang mudah dilakukan anak. Gerakan hanya bisa dilakukan dengan duduk dan menggerakan pergelangan kaki membentuk lingkaran.
Buatlah lingkaran dengan kaki kanan ke satu arah sebanyak lima kali dan kemudian lima kali ke arah lain. Ulangi dengan pergelangan kaki lainnya.
7. Menari atau Dance
Menari atau dance bisa menjadi gerakan pemanasan sebelum lari yang menyenangkan bagi Anak. Ibu hanya perlu membiarkan si kecil membuat gerakannya sendiri mengikuti musik yang mereka sukai. Gerakan pemanasan ini juga bisa dilakukan secara berkelompok dengan membuat koreografi tarian sederhana menggunakan lagu populer.
8. Squat
Squat juga bisa menjadi salah satu gerakan yang mudah dilakukan untuk pemanasan. Jika dilakukan dengan benar, squat bisa meningkatkan metabolisme, membantu mencegah cedera, memperkuat otot inti, serta meningkatkan keseimbangan dan postur tubuh.
Untuk melakukan squat dengan benar, Anda bisa memulai dengan menempatkan kaki sejajar lalu posisikan bagi dengan kemiringan 90 derajat. Usahakan agar dada tetap tegak, lalu gerakan otot perut, dan pindahkan beban ke tumit sembari mendorong pinggul kembali ke posisi duduk.
Nah, itu dia cara melakukan pemanasan sebelum lari yang harus diperhatikan. Selain melakukan pemanasan dan pendinginan, jangan lupa untuk isi kembali energi anak dengan MILO UHT. MILO UHT mengandung kombinasi coklat, susu, dan malt dengan rasa khas MILO yang disukai anak. MILO UHT juga diperkaya Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Kalsium dan Fosfor untuk bantu anak terus berenergi sepanjang hari dalam kemasan yang praktis dan mudah dibawa.
- American Heart Association - Warm Up, Cool Down. Dari https://www.heart.org/en/healthy-living/fitness/fitness-basics/warm-up-cool-down. Diakses 3 Oktober 2023
- Mayo Clinic - Aerobic exercise: How to warm up and cool down. Dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/exercise/art-20045517. Diakses 3 Oktober 2023
- Tri-City Medical Center - Why Warming Up and Cooling Down is Important. Dari https://www.tricitymed.org/2016/12/warming-cooling-important/. Diakses 3 Oktober 2023
- Harvard Health - Exercise 101: Don't skip the warm-up or cool-down. Dari https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/exercise-101-dont-skip-the-warm-up-or-cool-down. Diakses 3 Oktober 2023
- Health - Warming up and cooling down. Dari https://www.health.act.gov.au/about-our-health-system/healthy-living/kids-play-active-play/early-childhood-educators/warming-and. Diakses 3 Oktober 2023
- Verywell Family - 9 Warm-Up Exercises for Kids Before Sports or Active Play. Dari https://www.verywellfamily.com/best-warm-up-exercises-for-kids-1257044. Diakses 3 Oktober 2023
- NHS inform - Warm-up and cool-down. Dari https://www.nhsinform.scot/healthy-living/keeping-active/before-and-after-exercise/warm-up-and-cool-down. Diakses 3 Oktober 2023
- Physiopedia - Squat Exercise. Dari https://www.physio-pedia.com/Squat_Exercise. Diakses 3 Oktober 2023
Temukan
Resep Kreasi Milo
Ayo berkreasi dengan resep-resep menarik dari MILO untuk melengkapi energi dan nutrisi anak.